Jumat, 07 Januari 2011

Hari Perhitungan (Day of Reckoning) bagi Kapitalisme telah Tiba-1


Hari, minggu, bulan dan tahun berganti. Utang dengan bunga berbunga menumpuk secara eksponensial. Apakah semua ini tidak ada artinya? Apakah semua ini hanya sekedar pertambahan bilangan tanpa konsekuensi apa pun? Tentu saja ada konsekuensinya! Hari Perhitungan (Day of Reckoning) bagi para pengingkar itu untuk merasakan konsekuensi dari keyakinannya terhadap agama Kapitalisme yang batil itu telah tiba. Di antara tanda-tandanya itu adalah berita kegagalan Prichard, sebuah kota di negara bagian Alabama, Amerika Serikat, untuk membayar tunjangan para pensiunan pegawainya, dimuat oleh Harian The New York Times pada 22 Desember 2010 dengan berita berjudul, “Alabama Town’s Failed Pension Is a Warning” (Kegagalan sebuah Kota di Alabama untuk Membayar Tunjangan Pensiun Pegawainya Merupakan Peringatan)

Diberitakan, “Kota kecil di pinggiran kota Mobile yang tengah berjuang ini telah diperingatkan selama bertahun-tahun bahwa jika ia tidak mengambil sejumlah tindakan, dana pensiunnya akan kehabisan uang sebelum 2009. Persis sesuai prediksi, dananya mengering.

Minggu lalu, para pensiunan meminta bantuan kepada Dewan Kota sebelum Natal.

Selanjutnya pemerintah kota Prichard melakukan suatu hal yang belum pernah dilihat oleh para ahli dana pensiun: kota itu berhenti mengirimkan tunjangan pensiun bulanan kepada 150 pensiunan pegawainya, yang merupakan pelanggaran terhadap hukum negara bagian yang mewajibkan untuk membayar tunjangan bagi karyawannya yang telah pensiun secara penuh.

Sejak itu, Nettie Banks, 68 tahun, seorang pensiunan penghubung polisi dan pemadam kebakaran, telah mengajukan pernyataan dirinya bangkrut. Alfred Arnold, seorang pensiunan kapten pemadam kebakaran berusia 66 tahun, telah kembali bekerja sebagai penjaga keamanan sebuah mal agar rumahnya tidak disita. Eddie Ragland, 59 tahun, pensiunan kapten polisi, menerima bantuan dari para sejawatnya setelah ia tertembak oleh perampok, yang membuatnya terluka parah dan tidak mampu untuk memikul tugas barunya sebagai petugas polisi di sebuah bandara regional.

Yang jauh lebih buruk adalah pensiunan komandan pemadam kebakaran yang meninggal Juni lalu. Seperti banyak orang seperti dirinya, ia terlalu muda untuk mengambil asuransi jaminan sosial. ‘Ketika mereka menemukannya, rumahnya tidak memiliki listrik dan air,’ kata David Anders, 58 tahun, seorang pensiunan kepala pemadam kebakaran wilayah. ‘Ia terlalu menjaga harga dirinya untuk menerima bantuan’…

Bukan hanya para pensiunan saja yang menderita ketika dana pensiun menguap. Jika suatu kota mencoba mengikuti hukum dan membayar para pensiunannya dengan uang dari anggaran operasional tahunannya, mereka mungkin harus menaikkan pajak yang tinggi, atau membuat pemotongan anggaran pelayanan masyarakat secara besar-besaran, agar mendapatkan uang.

Para pegawai dapat mengalami situasi di mana uang yang dibayarkannya dalam rencana pensiunnya ternyata tidak tersedia ketika mereka telah pensiun. Di Prichard, beberapa pegawai yang lebih tua telah menunda usia pensiunnya, karena mereka tidak mampu hidup tanpa adanya uang pensiun.

Jadi Prichard, kota kecil yang tengah merosot, yang kurang dikenal itu, kini menarik perhatian para ahli hukum kebangkrutan, pemimpin serikat pekerja, analis kredit kotapraja dan petugas lokal dari seluruh penjuru negeri. Mereka ingin mengetahui jika situasi di Prichard, seperti halnya kebangkrutan yang tengah berlangsung di Vallejo, California, pada akhirnya menciptakan preseden hukum atas apakah kota-kota yang tengah mengalami tekanan keuangan dapat secara legal memotong atau mengurangi dana pensiun mereka, dan jika bisa, bagaimana caranya.

‘Prichard adalah masa depan,’ kata Michael Aguirre, mantan penasihat hukum kota San Diego, yang telah meminta San Diego untuk menyatakan diri bangkrut dan merestrukturisasi kewajiban-kewajiban dana pensiunannya yang melebihi kemampuannya. ‘Kita berada pada ban berjalan (conveyor belt) yang sama. Hanya saja Prichard sedikit mendahului kita.’

Banyak kota dan negara bagian yang tengah berjuang agar dana pensiun mereka mencukupi, dengan tingkat keberhasilan yang beragam. Kota New York merencanakan untuk mengisi $8,3 milyar pada dana pensiunnya tahun depan, dua kali dari yang dibayarkannya lima tahun yang lalu. Matryland tengah mempertimbangkan suatu usulan untuk menaikkan usia pensiun menjadi 62 tahun bagi semua pegawai negeri dengan masa kerja kurang dari lima tahun.

Illinois terus meminjam uang untuk diinvestasikan pada dana pensiunnya, berjudi bahwa investasi dana tersebut akan mendapatkan hasil yang cukup untuk membayar utang berikut bunganya. New Jersey sekedar memutuskan untuk tidak membayar dana pensiun $3,1 milyar yang telah jatuh tempo tahun ini.

Colorado, Minnesota dan South Dakota semuanya telah mengambil langkah-langkah yang tidak biasa dengan mengurangi tunjangan-tunjangan yang dibayarkan bagi para pensiunannya dengan menaikkan pemotongan tunjangan hidup; para pensiuanan di ketiga negara bagian itu tengah mengajukan tuntutan hukum…

Menyetir kendaraan menuju pusat kota Wilson Avenue di sini – sederetan toko-toko suram yang telah tutup, dengan rumah-rumah gadai dan salon-salon kecantikan beroperasi dari balik jendela berjeruji besi dan papan peringatan agar berhati-hati terhadap anjing penjaga – sukar untuk melihat bekas-bekas dari Prichard yang dahulu adalah kota yang sangat berkembang hingga 1960-an. Kota tersebut sekali waktu pernah mempunyai pusat-pusat perbelanjaan yang sangat sukses, dua teater dan bahkan ada kebun binatang. ‘Anda dulu sukar mencari tempat untuk memarkir mobil di kota itu,’ kenang Kenneth G. Turner, seorang pensiunan tenaga paramedik di mana kakeknya mendorong proses penggabungan kota tersebut pada 1925.

Kemerosotan kota tersebut secara cepat dimulai pada 1970-an. Pertumbuhan wilayah-wilayah suburban lainnya, perginya orang-orang kulit putih dan kemudian kelas menengahnya kesemuanya memberikan dampak, dan populasi kota itu merosot sebesar 40% hingga menjadi 27.000 saat ini, dari puncaknya berjumlah 45.000. Ketika orang-orang pergi, pajak pendapatan kota menyusut…

Selama bertahun-tahun, kota tersebut – seperti banyak kota-kota lain dan negara-negara bagian pada hari ini – mengetahui bahwa rencana pensiun mereka mengalami kekurangan dana. Sekitar 2004, pemerintah kota tersebut menyewa seorang ahli asuransi, yang melaporkan bahwa ‘rencana pensiun yang ada diperkirakan akan kehabisan dana pada sekitar 2009, di mana pada saat itu tunjangan-tunjangan akan perlu dibayar langsung dari anggaran tahunan kota.’.....

Seorang ahli hukum yang mewakili kota Prichard, R. Scott William, mengatakan bahwa kota tersebut sejatinya tidak mempunyai uang. ‘Kenyataannya bagi Prichard adalah jika anda mengalokasikan uang untuk membayar para pensiunan, siapa yang akan membayar para petugas kebersihan?’ tanyanya. ‘Siapa pula yang akan membayar departemen kepolisian? Siapa yang akan membayar tagihan untuk lampu-lampu jalan? Perlu banyak uang untuk semua itu.’…

Pegawai membayar 5,5% dari gajinya untuk dana pensiun, dan pemerintah kota membayar 10,5%. Akan tetapi dana yang keluar lebih banyak daripada dana yang masuk, dan menjelang September 2009 tidak lagi tersisa cukup uang untuk dibayarkan kepada para pensiun sebesar $150.000 per bulan. Pemerintah kota berhenti membayar tunjangan pensiun. Dan tak seorang pun bergerak untuk melaksanakan peraturan tersebut.

Para pensiunan itu, yang tidak terorganisir, mengajukan tuntutan hukum. Pemerintah kota menjawab tuntutan tersebut dengan menyatakan diri bangkrut, tetapi hakim menolak permintaan kebangkrutan itu. Pemerintah kota mengajukan banding. Para pensiunan mengajukan tuntutan lain, meminta pemerintah kota membayar sekurang-kurangnya sebagian dari tunjangan mereka. Suatu upaya untuk menengahi diharapkan muncul dengan segera. Banyak dari pensiunan itu yang mengatakan bahwa mereka mau saja menerima tunjangan yang telah dikurangi…

Minggu lalu beberapa lusin pensiunan – seorang menggunakan kursi roda, sebagian lainnya dengan tongkat – menghadiri rapat mingguan Dewan Kota, meminta bantuan sebelum Natal. Mary Berg, 61 tahun, mantan asisten klerk pemerintah kota di mana dulu ibunya pernah menjadi penjaga kebun binatang kota, membacakan nama 11 orang pensiunan yang meninggal sejak tunjangan pensiun dihentikan.

‘Saya berharap pada hari Natal pagi, ketika anda dan keluarga anda mengelilingi pohon Natal anda, anda akan mengingat bahwa kebanyakan dari para pensiunan itu tidak akan membuka hadiah bersama keluarga mereka,’ ujarnya kepada para hadirin.

Anggaran untuk itu tidak diajukan. Walikota Davis tengah berada di luar kota.

‘Selamat Natal!’ teriak seorang pria dari barisan kursi paling belakang. Para pensiunan itu berjalan beriringan. Seorang wanita nampak meneteskan air matanya….”

Kota kecil Prichard adalah gambaran yang mewakili Amerika Serikat pada masa depan yang sangat dekat, insya Allah, dan gambaran yang mewakili segenap dunia Kapitalisme pada waktu-waktu sesudahnya.

Apakah kota anda akan berbeda dengan Prichard pada masa-masa mendatang yang dekat, ketika pegawai negeri, bukan hanya para pensiunan, merengek-rengek meminta agar gajinya dibayarkan, lupakanlah remunerasi atau berbagai tunjangan khusus lainnya, sekedar gaji dasarnya saja, bolehlah sekedar 50%-nya?

Wallahua’lam