Kamis, 19 April 2012

Era "DUNIA TANPA BBM" telah di depan Mata



Betapa kita telah menyaksikan sejumlah orang menjadi beringas dan mengamuk tak terkendali demi menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM (premium) dari Rp.4500 menjadi Rp. 6000. Bagaimana jadinya jika ternyata dalam waktu enam bulan ke depan, karena faktor-faktor eksternal yang tak dapat dikendalikan pemerintah, harga BBM bukannya wajib naik menjadi Rp. 6000, melainkan Rp. 10.000? Bagaimana jika setahun kemudian harga telah menjadi Rp.15.000? Bagaimana jika Rp. 20.000? Bagaimana pula jika BBM tidak lagi tersedia di pasaran dunia dalam kira-kira dua hingga tiga tahun mendatang?

Pada posting kali ini insya Allah kami akan menunjukkan situasi kritis pasokan BBM dunia serta resiko-resiko yang sangat nyata bagi meroketnya harga BMM dunia, bahkan resiko hilangnya BBM di pasar dunia, di masa depan yang dekat. Dibahas juga secara ringkas potensi dampaknya bagi kehidupan sehari-hari.

Perkembangan pasokan BBM dunia

Di dalam artikel “The Imminent Crash Of The Oil Supply: What Is Going To Happen And Why Weren't We Forewarned” oleh Nicholas C. Arguimbau, 23 April 2010, ditampilkan sebuah kurva pasokan vs permintaan BBM dunia yang dipersiapkan oleh Departemen Energi Amerika Serikat sebagai berikut:

Kurva di atas menunjukkan:

  • Produksi BBM dunia telah sampai pada puncaknya pada 2012.
  • Mulai 2012 produksi BBM akan semakin menurun sebesar kira-kira 4-8% per tahun.
  • Kekurangan pasokan itu harus dipenuhi oleh proyek-proyek yang belum diketahui wujudnya (“unidentified projects”) hingga saat ini.

Di lain pihak:

  • Musibah pada anjungan minyak lepas pantai laut dalam Deepwater Horizon di Teluk Meksiko pada 2010 mengisyaratkan, bahwa cadangan-cadangan besar minyak bumi yang tersisa terdapat pada dasar laut yang sangat dalam serta pada wilayah-wilayah yang sangat sulit untuk dieksploitasi. Lokasi-lokasi yang “istimewa” ini membutuhkan tambahan peralatan dan teknologi yang membuat biaya investasinya semakin mahal. Hanya harga BBM dunia yang sangat mahal saja yang dapat menjadi insentif bagi perusahaan-perusahaan minyak untuk mulai mengekploitasinya.
  • Seandainya sumber-sumber cadangan minyak raksasa baru tersebut dapat ditemukan, masih diperlukan waktu kira-kira sepuluh tahun sebelum BBM tersebut dapat memasuki pasar dunia.
  • Konsumsi BBM terbesar adalah pada kendaraan bermotor. Hingga saat ini dunia belum mempersiapkan diri guna mengganti kendaraan-kendaraan berbasis BBM tersebut dengan kendaraan berbahan bakar alternatif. Persiapan pengantian tersebut bukan cuma pada kegiatan riset semacam mobil listrik, melainkan juga pada proses manufakturing dan distribusinya ke seluruh dunia.
  • Jika kendaraan-kendaraan non-BBM berhasil diproduksi secara massal, harus disediakan juga prasarana bagi pengisian ulang bahan bakar alternatif tersebut.
  • Pada kenyataannya, kebanyakan energi alternatif yang dikembangkan adalah bukan untuk menggantikan minyak - seperti angin, tenaga surya, geothermal, dan lain-lain - sehingga alternatif bagi penggantian BBM untuk alat transportasi tetap belum terpecahkan.
  • Pusat-pusat pembangkit listrik pada umumnya masih bergantung pada BBM.
  • Pasokan listrik ke sentra-sentra industri pada umumnya juga masih berasal dari pembangkit-pembangkit listrik berbasis BBM.
  • Setelah terjadinya krisis perekonomian global, ekonomi negara-negara maju mengalami masalah utang yang sangat akut yang membuatnya tak mampu untuk memulai sebuah revolusi energi alternatif.

Harga BBM dunia



Pada 2008 harga BBM pernah mencapai hingga mendekati US$150 per barrel. Lalu karena krisis ekonomi global yang dimulai pada September 2008, kebutuhan terhadap minyak bumi diprediksi akan menurun drastis, yang membuat harganya meluncur turun hingga US$ 40 per barrel. Anjloknya harga ini membuat segenap negara di dunia menjadi terlena, seakan-akan kepedihan akibat harga yang melangit selama hampir dua tahun menjadi terlupakan dan mengira bahwa harga BBM akan selamanya kembali “normal.” Merosotnya harga BBM tersebut juga telah menghilangkan insentif bagi segenap pemerintahan di dunia untuk mencari energi alternatif, demikian juga bagi dunia industri, khususnya industri otomobil.

Akan tetapi, setelah periode anjloknya harga BBM yang relatif singkat, harga BBM secara perlahan-lahan - secara zig-zag - terus bergerak naik dengan penyebab sejumlah faktor yang telah disebutkan di atas plus ketegangan politik di wilayah penyuplai minyak terbesar di dunia, wilayah Timur Tengah.

Faktor-faktor khusus bagi peningkatan ekstrem harga BBM

Peningkatan harga BBM dunia dapat terjadi secara ekstrem disebabkan oleh sejumlah faktor khusus, di antaranya:

  • Ketegangan politik antara Barat & Muslim/Arab kontra Iran yang berlanjut menjadi perang terbuka
  • Proses suksesi di Arab Saudi yang tidak mulus

Bagi mereka yang masih meragukan akan pecahnya perang antara Barat & Muslim versus Syi’ah (Iran), maka cermatilah perkembangan berikut ini:

Pengintegrasian pertahanan negara-negara Teluk dengan sistem pertahanan NATO

Dalam artikel berjudul, “U.S. Arms Persian Gulf Allies For Conflict With Iran” oleh Rick Rozoff (Stop NATO, 18 November 2011) dilaporkan:

Penarikan pasukan Amerika dan sekutunya dari Irak dan dimulainya pengurangan pasukan Amerika serta sekutunya di Afganistan juga dapat dilihat dalam konteks ini, sebagai upaya untuk menghilangkan target bagi Iran jika serangan besar terhadap Iran telah dilakukan.

Dalam tiga minggu terakhir artikel-artikel telah muncul pada dua surat kabar utama di Amerika, the New York Times dan the Wall Street Journal, yang mengungkapkan sumber lain bagi serangan-serangan yang memungkinkan terhadap Iran: Enam negara anggota Dewan Kerjasama Teluk – GCC. Semuanya merupakan sekutu militer dan penerima persenjataan dari AS dan terkait dengan NATO…

Pada 11 November harian the Wall Street Journal mengungkapkan bahwa Gedung Putih akan menyediakan Uni Emirat Arab dengan ‘ribuan bom-bom penghancur bungker yang canggih dan amunisi yang lainnya, sebagai bagian dari peningkatan upaya AS untuk membangun koalisi regional untuk menglawan Iran’…

Harian the Wall Street Journal menambahkan:

‘Pemerintahan Obama tengah mencoba menggalang keenam anggota Dewan Kerjasama Teluk, yang terdiri dari Arab Saudi, Bahrain, Oman, Qatar, UEA, dan Kuwait, sebagai kekuatan yang bersatu untuk menandingi Iran…’”

AS menyeponsori pembangunan rumah sakit militer di Georgia

Dalam artikel berjudul “US builds hospitals in Georgia, readies for war with Iran” (RT, 11 Januari 2012) dilaporkan:

“Pemerintah Amerika Serikat menyeponsori pembangunan fasilitas di Georgia sebagai persiapan konflik militer dengan Iran, demikian dinyatakan oleh seorang anggota gerakan oposisi Georgia Majelis Rakyat, Elizbar Javelidze.

Menurut akademisi tersebut, yang menjelaskan mengapa Presiden Mikhail Saakashvili bolak-balik membuka rumah-rumah sakit baru di wilayah itu,

‘Rumah sakit dengan 20 tempat tidur ini…ini adalah proyek Amerika. Sebuah perang besar antara AS dan Iran sedang dimulai di Teluk Persia. $5 milyar dialokasikan untuk membangun 20 rumah sakit militer ini,’ Javalidze mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Georgia Kronika.

Anggota oposisi itu mengatakan bahwa pembangunan itu didanai terutama dari kocek Amerika.

Tambahan lagi, bandara-bandara tengah dibangun dengan cepat di Georgia dan ada pembicaraan-pembicaraan tentang pembangunan pelabuhan untuk kapal-kapal selam di Kulevi di sebelah timur pantai Laut Hitam di Georgia.

Javelidze percaya bahwa semua ini berhubungan dengan pengerahan pangkalan-pangkalan militer Amerika di tanah Georgia. Lazika – salah satu mega proyek Saakashvili, sebuah kota yang dibangun dari nol – akan merupakan ‘kota militer Amerika.’ Menurut politisi itu, ‘sebuah bandara rahasia’ telah mulai dibangun di kota Marneuli, sebelah selatan Georgia…”

Penimbunan logistik AS bagi persiapan perang

Dalam artikel berjudul “Massive U.S. Military Buildup Reported Around Iran; Up to 100,000 Troops Ready By March” oleh Mac Slavo (SHTFplan, 31 Januari 2012) diberitakan:

“Sementara para pendukung Presiden Obama menyambut penarikan pasukan AS dari Irak sebagai akhir perang di Timur Tengah, di balik layar Pentagon diam-diam mulai mengirim tentara dan perlengkapan militer ke dua pulau yang terletak tak jauh di selatan Selat Hormuz, dan dalam jarak jangkauan serangan ke Iran…

Presiden Barack Obama dilaporkan secara eksklusif oleh DEBKA-Net-Weekly’s military dan sumber-sumber di Washington telah secara rahasia memerintahkan AU, AL dan Marinir AS untuk membangun konsentrasi kekuatan yang besar di dua pulau strategis – Socotra, yang merupakan bagian dari kepulauan Yaman di Samudera Hindia, dan pulau Oman Masirah di sebelah selatan pintu masuk Selat Hormuz.

Sejak 2010, AS telah secara diam-diam membangun pangkalan-pangkalan udara dan laut raksasa di Socotra dengan fasilitas untuk kapal-kapal selam, pusat-pusat komando intelejen dan landasan peluncuran untuk menerbangkan pesawat-pesawat siluman, sebagai bagian dari suatu rantai fasilitas militer strategis AS yang berkesinambungan di Samudera Hindia dan Teluk Persia.

Fasilitas Socotra sedemikian rahasia sehingga tidak pernah disebut dalam setiap katalog yang memuat daftar fasilitas militer AS di setiap belahan bumi ini, yang termasuk Jabal Ali dan al Dahfa di UEA; Arifjan di Kuwait; al Udaid di Qatar – semua dalam jarak terbang yang singkat dari Iran.

Tambahan kekuatan AS juga tengah ditumpahkan ke Camp Justice di barren, pulau Oman Masirah sepanjang 70 km, persis di selatan pintu masuk Hormuz ke Teluk Oman dari Laut Arab.

Sumber-sumber militer Barat yang terbiasa dengan peningkatan kekuatan Amerika di dua pulau strategis tersebut menyatakan kepada DEBKA-Net-Weekly bahwa, walaupun mereka tidak dapat menyebut secara persis angka-angkanya, mereka menyaksikan konsentrasi terbesar Amerika di wilayah tersebut sejak AS menginvasi Irak pada 2003.

Kemudian, 100.000 tentara Amerika dikirim ke Kuwait sebelum invasi tersebut. Kini, sumber-sumber tersebut memperkirakan dari kekerapan kedatangan di kedua pangkalan pulau tersebut, bahwa 50.000 pasukan AS telah akan terkumpul di Socotra dan Masirah sebelum pertengahan Februari. Jumlahnya akan mencapai puncaknya sebanyak 50.000 yang saat ini telah ada di wilayah Teluk Persia, sehingga dalam kurang dari sebulan, Washington telah akan memiliki 100.000 personil militer di tempat dan tersedia untuk setiap kebutuhan darurat.

Pesawat-pesawat pengangkut AS digambarkan melakukan pendaratan hampir setiap hari di Socotra dan Masirah. Mereka tiba dari pangkalan angkatan laut AS di Diego Garcia, salah satu fasilitas militer Amerika terbesar, hanya kira-kira 3000 km jauhnya. Kehadiran militer AS di wilayah tersebut akan terus ditambah hingga minggu pertama Maret ketika tiga kapal induk AS dan kelompok pemukulnya serta sebuah kapal induk Perancis tiba di Teluk Persia, Teluk Oman dan Laut Arab: Mereka adalah USS Abraham Lincoln, USS Carl Vinson, USS Enterprise dan kapal induk bertenaga nuklir Charles de Gaulle…”

Latihan pendaratan amfibi pasukan Marinir AS dan sekutunya

Dalam artikel berjudul, “Bold Alligator 2012″ drills 20,000 troops on US East Coast for Persian Gulf action” (DEBKAfile, 7 Februari 2012) diberitakan:

“Sejumlah kira-kira 20.000 marinir, pelaut dan pilot dari enam negara, sebuah kelompok kapal perang pemukul dengan kapal induk bertenaga nuklir AS serta tiga kapal perang pembawa Marinir tengah melakukan latihan menyerang suatu divisi mekanis musuh fiktif yang telah menyerang negara tetangganya.

Ini merupakan latihan amfibi terbesar di negara Barat selama satu dekade, dirancang untuk menyerupai suatu serangan oleh Iran pada sebuah negara sekutu di Teluk Persia dan pendaratan marinir di pantai Iran. Dengan terutama menggunakan personil dan peralatan AS, unsur-unsur militer Perancis, Inggris, Italia, Belanda, Australia dan Selandia Baru ikut serta dalam latihan tersebut.

Bold Alligator memasuki fase operasionalnya pada Senin 6 Februari, hari yang sama dengan latihan berskala besar Iran di bagian selatan yang berhadapan dengan Selat Hormuz….”

AS terus memojokkan Iran guna mencari alasan untuk mencetuskan perang

Dalam artikel berjudul, “Thoughts on Negotiation Tactics; Obama Threatens War (Mike Shedlock, 9 April, ICH):

“Presiden Obama telah meningkatkan retorik terhadap Iran dengan menawarkan untuk ‘bernegosiasi.’ Tawarannya itu sama sekali bukan negosiasi, itu adalah permintaan untuk menyerah. Tidak akan ada lagi yang tersisa untuk dinegosiasikan jika Iran menerima penawaran tersebut. Inilah yang diminta Obama sebelum ‘negosiasi’ dimulai:

  • Segera menutup dan membongkar sebuah fasilitas nuklir yang baru saja selesai dibangun jauh di bawah gunung
  • Berhenti dan mengirim keluar dari negara tersebut stok uranium yang diperkaya hingga kemurnian 20 persen
  • Menghentikan semua pengayaan walaupun pengayaan hingga 5 persen tidak menimbukan resiko
  • Memperbolehkan para pemeriksa untuk mengunjungi semua lokasi di Iran
  • Memperbolehkan semua pemeriksa mengunjungi ilmuwan nuklir walaupun banyak ilmuwan nuklir Iran yang telah dibunuh

…..

Presiden Obama tidak menawarkan apa pun untuk ‘negosiasi.’ Sebaliknya pesan ‘Kesempatan Terakhir’ Obama hanya dapat dipahami sebagai ancaman halus untuk memulai perang.

Tak diragukan lagi, para penggila perang di Kongres dan departemen pertahanan memang tengah memancingnya. Namun demikian, AS tidak mampu dan dunia tidak butuh perang yang tidak masuk akal lainnya, yang dapat membuat harga minyak berlipat atau lebih lagi.”

Iran siap untuk menghadapi AS dan Israel

Dalam artikel berjudul, “Ayatollah Khamenei: Iran akan Membalas Setiap Serangan Israel” (Republika, 21 Maret 2012) dilaporkan:

“Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan, Republik Islam Iran akan 'menanggapi dengan baik’ setiap kemungkinan serangan Amerika Serikat atau Israel.

‘Kami tidak memiliki senjata nuklir dan kami tidak akan membangun satu, tapi kami akan mempertahankan diri melawan agresi apapun, baik oleh AS atau rezim Zionis, dengan tingkat kekuatan yang sama,’ tegas Ayatollah Khamenei, Selasa…”


Aktivitas Arab Saudi


Dalam artikel berjudul, “Saudi Arabia's Syrian Jihad” (Joshua Jacobs, 5 April, ICH), analis Timur Tengah Joshua Jacobs telah mengamati aktivitas pemerintah Arab Saudi dalam menyikapi kasus Suriah. Ia melihat bahwa pemerintah Saudi seperti mengulang aktivitasnya di masa lalu ketika memobilisasi pasukan jihad untuk dikirim ke Bosnia melawan Serbia dan pembentukan pasukan jihad untuk dikirim ke Afganistan melawan Uni Soviet. Pemerintah Saudi telah bekerjasama dengan sejumlah ulama asal Suriah untuk mendeklarasikan jihad guna menumbangkan Bashar al-Asad. Tentu saja semua ini sebagai ancang-ancang dalam sebuah skenario besar dalam perang habis-habisan melawan Iran.


Jadi, tak lama lagi, wallahua’lam, kaum Muslimin akan berjihad melawan kaum Syi’ah Iran dan para sekutunya, yang dilanjutkan dengan jihad melawan bangsa Barat. Perang antara kaum Muslimin dengan negara-negara Barat akan berlanjut dengan penaklukan kota Roma sebagaimana yang termuat pada hadits di berikut ini (artinya),

“Kami bersama Abdullah bin Amru al-Ash. Beliau ditanya, ‘Kota mana yang akan ditaklukan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma? Lalu Abdullah minta diambilkan kotak berisi cincin raja. Dari dalamnya beliau mengeluarkan sebuah kitab, dan berkata, ‘Pada saat kami menulis di sekeliling Rasulullah, tiba-tiba Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ditanya, ‘Kota mana yang akan ditakluklan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?’ Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kota Heraklius akan ditaklukan terlebih dahulu.’ Maksud beliau, Konstantinopel.’” (HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibn Abi Syaibah, dan al-Hakim dari Abu Qubail)

Khususnya perang melawan bangsa Barat akan membuat BBM asal negara-negara Muslim dan Timur Tengah berhenti memasuki pasar dunia. Besarnya kontribusi produksi BBM dari segenap wilayah di dunia terhadap produksi BBM dunia pada 2009 -2011 adalah sebagai berikut:

Hal ini akan berarti hilangnya suplai lebih dari 50% produksi BBM ke pasar dunia. Mengingat ketergantungan teknologi dunia Islam terhadap Barat, maka ladang-ladang minyak di negeri-negeri Muslim akan sangat mungkin berhenti beroperasi. Artinya, bukan hanya harganya melangit, tetapi juga BBMnya sendiri tidak lagi mudah diperoleh di pasar

Maka agaknya, wallahua’lam, itulah waktu bagi terwujudnya sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berikut ini:

“Dari Yusair bin Jabir, dia berkata, “Angin merah bertiup (telah terjadi kekacauan) di kota Kufah. Setelah itu, seorang laki-laki datang sambil berseru, ‘Hai Abdullah bin Mas’ud, sesungguhnya kiamat telah datang!’

Yusair berkata, “Kemudian laki-laki itu duduk, sedangkan Abdullah bin Mas’ud duduk sambil bersandar. Lalu Abdullah bin Mas’ud berkata, ‘Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi kecuali setelah harta warisan tidak dibagikan dan harta rampasan perang tidak membuat gembira.’

Setelah itu Abdullah bin Mas’ud berkata seraya menunjukkan tangannya ke arah Syam, ‘Di sana ada musuh yang akan menyerang orang-orang Islam dan orang-orang Islam pun akan menyerang dan menghadapi mereka.

Saya bertanya, ‘Apakah yang kamu maksudkan itu adalah orang-orang Romawi?’

Abdullah bin Mas’ud menjawab, ‘Ya.’

Dalam peperangan tersebut telah terjadi perlawanan yang sangat sengit. Orang-orang Islam mempersiapkan pasukan berani mati yang tidak akan kembali ke garis pertahanan kecuali dengan membawa kemenangan.

Mereka bertempur sampai datang waktu malam. Setelah itu, kedua belah pihak bubar dan kembali ke garis pertahanan semula tanpa ada yang membawa kemenangan. Gugurlah kesepakatan itu.

Kemudian orang-orang Islam mulai mempersiapkan lagi pasukan berani mati yang biasanya tidak akan kembali ke garis pertahanan kecuali dengan membawa kemenangan.

Mereka bertempur sampai datang waktu malam. Setelah itu, kedua belah pihak bubar dan kembali ke garis pertahanan semula tanpa ada yang membawa kemenangan. Gugurlah kesepakatan itu.

Lalu orang-orang Muslim mulai mempersiapkan lagi pasukan berani mati yang biasanya tidak akan kembali ke garis pertahanan kecuali dengan membawa kemenangan.

Mereka bertempur sampai datang waktu malam. Setelah itu, kedua belah pihak bubar dan kembali ke garis pertahana semula tanpa ada yang membawa kemenangan, dan kesepakatan kembali gugur.

Pada hari keempat, pasukan kaum Muslimin yang tersisa mulai menyerang musuh. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menimpakan kekalahan kepada orang-orang Islam meskipun mereka bertempur dalam pertempuran yang tak pernah terlihat pertempuran seperti itu, hingga burung-burung pun turut bertempur mengiringi mereka sampai jatuh dan binasa.

Setelah itu ada seratus orang yang bersaudara yang ikut pertempuran, mereka semuanya binasa kecuali hanya seorang. Maka harta rampasan perang apa yang dapat membuatnya bergembira? Atau harta warisan mana yang akan dibagi-bagikan?

Ketika mereka berada dalam kondisi seperti itu, tiba-tiba mereka mendapat cobaan yang lebih besar lagi. Seorang laki-laki mendatangi mereka seraya berkata, ‘Sesungguhnya Dajjal telah mendatangi anak cucu kalian.’

Akhirnya mereka membuang apa yang ada di tangan mereka. Lalu mereka bersiap-siap dengan menugaskan sepuluh orang pasukan berkuda sebagai pengintai.

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Sungguh aku mengetahui nama-nama mereka, nama-nama ayah mereka, dan warna kuda-kuda mereka. Mereka semua adalah pasukan berkuda yang terbaik pada saat itu.” (HR. Muslim)

Ya, kuda dan alat-alat transportasi non-BBM akan mendominasi dunia sejak dimulainya perang besar tersebut. Wallahua’lam.

Indonesia

Kurva Produksi vs Konsumsi BBM Indonesia ditampilkan pada gambar di bawah ini.

Kurva di atas menunjukkan, bahwa sejak 2003 praktis semua produksi BBM Indonesia digunakan untuk konsumsi dalam negeri. Setelah 2003, Indonesia bahkan harus mengimpor BBM untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya.

Mengapa konsumsi BBM (kurva biru) terus meningkat? Terutama karena kepemilikan kendaraan semakin meningkat! Mengapa kepemilikan kendaraan semakin meningkat? Karena cara untuk memiliki kendaraan dibuat semakin mudah! Setiap produsen kendaraan bermotor secara periodik mengeluarkan produk-produk baru dan selalu menaikkan target penjualannya setiap tahun. Di antara cara-cara untuk mencapai target tersebut bagi para agennya adalah dengan menerapkan skema penjualan secara kredit sedemikian rupa sehingga orang-orang makin mudah untuk memiliki kendaraan bermotor. Tak heran jika jalan-jalan semakin sesak dengan kendaraan bermotor dan BBM pun habis dikonsumsi.

Akan tetapi, tidak mengapa, karena sebentar lagi mereka akan terpaksa mengandangkan kendaraan-kendaraan berbasis BBMnya lalu berebut membeli sepeda dan kendaraan sejenisnya.

Mobil listrik? Depresi Besar yang menyergap dunia dan bencana alam dahsyat yang diperkirakan akan menghantam negeri ini secara bertubi-tubi akan membuat proyek ini masuk dalam daftar proyek “iseng” dan dengan mudah segera terlupakan.

Secara umum, kehidupan modern akan berakhir ketika PLN, BUMN dengan utang gigantis, pemasok utama listrik masyarakat, tidak lagi mendapat pasokan BBM (ia sama sekali tidak akan mampu untuk membeli BBM secara mandiri dengan harga selangit, sementara pemerintah juga tak lagi sanggup untuk memberi subsidi), sementara debit air pada waduk-waduk berada pada level yang membuatnya tak mampu untuk menggerakkan turbin-turbin PLTA akibat perubahan iklim yang dahsyat. Selesai sudah…lalu…back to basic.

Wallahua’lam