Selasa, 05 Juni 2012

Peringatan Terakhir!!!





Di buku “Peringatan Terakhir…” secara eksplisit kami menyatakan, wallahua’lam, bahwa Amerika diperkirakan akan mengalami default pada masa pemerintahan Barack “Si Anak Menteng” Obama. Prediksi kami didasarkan pada analogi dari dua periode sejarah dalam peradaban Barat, yaitu periode ketika Kapitalisme telah tertatih-tatih menapaki jalan menuju kehancurannya, yang tanda-tandanya telah terlihat sangat jelas sejak masa pemerintahan Presiden Bush Jr. dengan padanannya pada suatu periode di abad XIV ketika Raja Edward III dari Inggris menolak membayar cicilan utang ribawiyahnya yang semakin mencekik leher atas total utangnya yang menggunung, yang berakibat pada default-nya Kerajaan Inggris  dan membawa sistem perbankan dunia ketika itu terseret default dan akhirnya membawa seluruh dunia terjun bebas ke jurang kenestapaan. Kami mengira, wallahua’lam, Obama akan menjadi penutup kisah kedigdayaan (baca: keangkuhan) bangsa-bangsa Barat, khususnya Amerika Serikat, dengan memainkan peran sebagai Raja Edward III abad XXI; ia akan  membawa Amerika meraih status “default” dan membuka pintu bagi “Huru-hara Akhir Zaman.”

Ketika masih menjadi seorang senator, Obama mengritik Bush Jr. sebagai presiden yang sangat tidak  bertanggungjawab karena telah secara serampangan menambah pundi-pundi utang pemerintah Amerika selama dua periode masa pemerintahannya (delapan tahun) sebesar US$ 5 trilyun. Ironisnya, ketika telah menjadi presiden, belum juga selesai satu periode (empat tahun) masa pemerintahannya, Obama ternyata juga telah membukukan tambahan utang bagi Amerika sebesar US$ 5 trilyun!!! (Nikmati kurva dan jam pertambahan utang pemerintah Amerika di pojok kanan atas blog ini!). Tidak ada padanannya dalam sejarah umat manusia, suatu bangsa mempunyai utang yang demikian mengerikan. Hanya orang-orang yang menjadikan Kapitalisme sebagai agama, yang tak sanggup untuk menerima kenyataan bahwa agamanya itu adalah agama batil dan tengah memasuki tahap akhir dari proses pemusnahannya, yang mengira dunia dapat kembali normal seperti sediakala!

Pada kenyataannya, sejak awal masa pemerintahannya Obama menghadapi banyak hambatan dan tantangan; mulai dari isu rasisme, ancaman pembunuhan, asal-usul kelahiran dan agamanya, hingga masalah-masalah pokok dalam bidang politik dan ekonomi. Partai saingannya, Partai Republik, yang gregetan hendak menumbangkannya, berupaya menolak menaikkan plafon utang pemerintah. Drama satu babak Partai Republik kontra Partai Demokrat dalam isu plafon utang pada pertengahan 2011 lalu, yang sempat membuat dunia panas-dingin, berujung pada diturunkannya peringkat utang pemerintah Amerika, sebagai sebuah noda yang sangat menghinakan bagi sebuah bangsa yang demikian bangga dengan keadidayaannya. Penurunan peringkat utang ini merupakan indikator yang paling jelas akan penurunan drastis kinerja ekonomi-keuangan Amerika. Dan anda mengira Obama tidak akan kembali mementaskan drama kenaikan plafon utang itu untuk kedua kalinya sebelum masa jabatannya berakhir pada Februari 2013?

Lebih celaka bagi Obama, pada masa pemerintahannya pula ia dihadapkan pada  kenyataan bahwa saudara-saudara sepupunya di seberang Samudera Atlantik, negara-negara Eropa, yang merupakan rekan dagang Amerika yang paling penting, juga mengalami persoalan utang yang tak kalah dahsyatnya. Negara-negara Eropa ini juga berpotensi mengalami default atas jalinan rumit antara utang negara dan utang sistem perbankannya. Jika salah satu bank besar atau salah satu negara besar mengalami default, kita akan melihat rentetan default menerpa negara-negara Eropa dan berlanjut menyeberangi Samudera Atlantik menghinggapi Amerika sebelum merambat ke seluruh dunia. Maka tidak keliru jika buku pertama kami diberi judul “Menanti Kehancuran Amerika dan Eropa.”

Pandangan kami terhadap perkembangan dunia tidak semata-mata didasarkan pada proses-proses di dalam sejarah yang bersifat analogis, melainkan juga pada apa yang tersurat dan tersirat di dalam hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, khususnya tentang peristiwa-peristiwa di masa depan, di akhir zaman. Hadits-hadits tersebut seringkali menyembulkan simpul-simpul informasi yang jika direnungkan dalam-dalam dan diletakkan dalam konteks yang tepat, ia akan membawa kita pada konsekuensi-konsekuensi dan implikasi-implikasi dari suatu peristiwa yang demikian mengejutkan sekaligus menakjubkan. Dan hanya Allah-lah Yang Kuasa memberikan bimbingan dan petunjuk pada pemahaman yang benar.

Di buku “Peringatan Terakhir…” kami memprediksi akan kembalinya Khilafah Islam dalam suatu urutan kejadian, terjadinya peperangan antara persekutuan kaum Muslimin dan bangsa Barat melawan bangsa Persia dan sekutunya, dan dilanjutkan dengan Perang Besar antara kaum Muslimin dan bangsa Barat. Kami juga memprediksi akan kembalinya sistem mata uang emas. Tak lupa kami juga menguraikan di antara kemungkinan beragam huru-hara yang akan terjadi, khususnya di negeri kita ini, dengan runtuhnya sistem mata uang kertas (fiat currency).

Di negeri kita, ada orang-orang yang berkata, “Moga-moga kita tidak terkena imbas krisis global ini.” Ini adalah sebuah doa. Maka orang-orang yang berdoa itu perlu melakukan introspeksi diri, apakah mereka tidak melakukan kekeliruan yang sama seperti kekeliruan yang dilakukan orang-orang Barat itu? Apa yang kini dirasakan oleh penduduk negara-negara Barat itu adalah konsekuensi dari perbuatan riba dan perjudian yang telah menjadi bagian dari budaya mereka, yang selalu mereka alami sepanjang sejarah peradaban mereka, yang kita kenal sebagai siklus “boom and bust.” Di negeri kita, apakah kita tidak telah menjadikan riba dan perjudian sebagai suatu keniscayaan di dalam sistem perekonomian bangsa kita? Mengapa kita tidak mampu mengambil hikmah dari krisis-krisis 1998 dan 2008?

Lebih buruk lagi, sebagian dari institusi-institusi keuangan kita, dengan dikomandani oleh Bank Indonesia, membuka cabang-cabang “syariah” sebagai pelengkap usaha-usaha mereka di bidang keuangan. Alih-alih mematuhi larangan agama, mereka cuma melihatnya dari sisi “kesempatan.” Mereka menganggap bahwa dengan semakin bertambahnya ketaatan kaum Muslimin dalam beragama, dengan di antara manifestasinya berupa upaya untuk meninggalkan riba, maka para pebisnis ribawiyah itu juga berupaya mengambil kesempatan ini dengan menampung dana-dana kaum Muslimin di cabang-cabang bisnis syariahnya; keluarnya dana-dana kaum Muslimin dari bank-bank ribawiyah mereka diupayakan untuk dimasukkan kembali ke cabang-cabang bank syariahnya. Hal ini jelas-jelas menunjukkan bahwa mereka telah menjadikan agama semata-mata sebagai sebuah permainan. Maka konsekuensinya sangatlah dahsyat!

Kami tahu, para petinggi otoritas moneter itu mempunyai mimpi-mimpi buruk yang kerap membuat mereka terjaga dari tidurnya. Kami tahu, ada satu variabel di dalam penjagaan keamanan sistem moneter di mana pun di dunia ini, termasuk di negeri kita, yang tak dapat dikendalikan manusia, yaitu “kepercayaan” nasabah. Tahukah anda dari mana datangnya rasa percaya atau tidak percaya itu, yang dapat menghampiri manusia setiap saat baik secara perorangan maupun secara massal?

Sesungguhnya Allah Shubhanahu wata’ala telah berfirman (artinya),


“Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.” (QS. Ash-Shaaffaat: 96)

Maka ketika Allah telah memasukkan rasa tidak percaya, keragu-raguan, ketakutan, ke dalam hati orang-orang, itu akan menjadi hari yang berat bagi para pengendali sistem moneter di negeri mana pun, termasuk di negeri kita ini. Mengapa Allah tidak mempermainkan mereka, sedangkan mereka telah mempermainkan ayat-ayat Allah?


Kembali kepada “Peringatan Terakhir..” Kami mengetahui, sebagian orang menilai buku kami ini sangat ekstrem. Pemerintahan Obama hanya menyisakan waktu kurang lebih tujuh bulan lagi hingga Februari 2013. Apakah akan terjadi default pada sisa masa pemerintahannya seperti prediksi kami? Wallahua’lam. Akan tetapi kami agak lega, ketika kami menemukan sebuah artikel (presentasi) yang mendukung analisis kami, walaupun jika pada akhirnya prediksi kami ternyata sedikit meleset.

Presentasi tersebut berjudul “The End Game” ditulis oleh Raoul Pal muncul di situs-situs para analis ekonomi-keuangan yang kredibel pada 31 Mei atau 1 Juni 2012. Pal bukan orang sembarangan. Seperti kata pengantar di situs Zero Hedge atas presentasinya, “Pal sebelumnya adalah pengelola GLG Global Macro Fund di London untuk GLG Partners, salah satu grup hedge fund terbesar di dunia. Raoul bergabung dengan GLG setelah keluar dari Goldman Sachs di mana ia juga turut mengelola bisnis penjualan hedge fund dalam saham dan derivatif di Eropa…Raoul Pal pensiun dari mengelola uang klien pada 2004 dalam usia 36 dan kini menetap di kota Pantai Valensia Spanyol, di mana ia menulis presentasi ini.”

Situs Zero Hedge hanya menampilkan ringkasan dari presentasi tersebut, sementara kami ingin agar pembaca melihatnya dalam bentuk aslinya, dan kami menemukan presentasi lengkapnya itu di situs Business Insider. Pada setiap lembar presentasinya kami sertakan terjemahan dalam bahasa Indonesia di bawahnya, dimaksudkan bagi pembaca yang mempunyai masalah dalam bahasa Inggris. Sedangkan komentar ringkas dari kami, kami muat di dalam tanda kurung. Selamat menikmati.

Bagian Akhir dari Permainan





Dunia tidak (lagi) memiliki mesin pertumbuhan dengan sebagian besar negara-negara G20 nyaris terhenti pertumbuhannya pada waktu yang bersamaan.
Dunia Barat hampir memasuki resesi kedua dalam suatu depresi yang masih dan akan tetap berlangsung…













Untuk pertama kalinya sejak 1930-an kita memasuki resesi – ketika Produksi Industri, Pemesanan Barang Tahan Lama, Ketenagakerjaan dan PDB (Produk Domestik Bruto) Sektor Swasta belum kembali pulih ke posisi-posisi sebelumnya.












Pemesanan Barang Tahan Lama per Kapita: US$ per orang


















Persentase Penduduk AS yang Bekerja (tampak bahwa sejak merosotnya jumlah orang yang bekerja – yang berarti bertambahnya jumlah orang yang menganggur- sejak Juli 2009 hingga saat ini keadaan tidak banyak berubah)

















Produksi Industri Inggris





Output Industri Uni Eropa





 










Persentase PDB AS dari 1802: % dari Tahun ke Tahun







Fakta

Ini akan merupakan puncak siklus PDB yang terendah dalam sejarah negara-negara G7.

Ini merupakan fondasi yang paling lemah yang pernah terjadi ketika memasuki masa resesi.

Persoalannya mengerucut menjadi satu hal…















Utang
Kesepuluh negara pengutang terbesar di dunia mempunyai total utang melebihi 300% PDB Dunia














Rasio Total Utang Terhadap PDB Menurut Negara (urutan: Inggris, Jepang, Cina, Spanyol, AS, Korea Selatan, Swis, Perancis, Italia, Australia, Jerman, Kanada)















Sejarah memberitahu kita bahwa ketika terjadi gagal bayar utang (default) negara, ia muncul dalam suatu urutan…

Kita perlu memahami sejarah agar dapat benar-benar memahami…















Efek Domino…





Jumlah Default berdasarkan Periode Krisis (menunjukkan dalam satu periode krisis terjadi default pada banyak negara secara berurutan)















Jadi, apa yang tengah menghampiri kita?






 Gagal bayar utang negara-negara Uni Eropa
Gagal bayar utang Inggris
Gagal bayar utang Jepang
Gagal bayar utang Korea Selatan
Gagal bayar utang Cina
Dan krisis perbankan terbesar dalam sejarah dunia…













Indeks MSCI Dunia (yaitu indeks yang mengukur kinerja dari 1500 perusahaan-perusahaan dunia di negara-negara maju) – akhir Dunia?






IBEX  (Indeks Pasar Saham Spanyol) – Akhir dari Eropa?















SMI (Indeks Bursa Saham Swis) – Akhir dari (bisnis) keuangan?












Saham-saham perusahaan minyak – Runtuhnya perdagangan dunia?






Kita di sini…(sistem galaksi Bima Sakti, yang terdiri dari milyaran titik - bintang dan planet)















Kita tidak mengetahui dengan pasti apa yang tengah menghampiri kita, tetapi kita semua dapat terhubung melalui sejumlah titik yang sangat sedikit dari tempat kita berada saat ini, kepada keruntuhan sebuah bank besar yang pertama…

Dengan ruang yang sangat terbatas bagi pemerintah untuk melakukan penalangan (bank), kita dengan mudah dapat terhubung melalui titik-titik berikutnya dari bank pertama yang runtuh kepada keruntuhan (seluruh) sistem perbankan Eropa, dan kemudian kepada kebangkrutan pemerintahan-pemerintahan itu sendiri.
Nyaris tidak ada rem di dalam sistem ini yang dapat menghentikannya, dan hampir tak seorang pun menyadari betapa seriusnya masalah ini.














Masalahnya bukan semata-mata utang Pemerintah. Masalah yang sebenarnya adalah bahwa $70 trilyun utang negara-negara G10 itu telah dijadikan agunan bagi transaksi derivatif senilai $700 trilyun…

Ya, itu setara dengan 1200% PDB Global dan ia berdiri di atas fondasi yang sangat, sangat rapuh.















Dari krisis Uni Eropa, kita hanya perlu tersambung ke satu titik agar ikut terkena krisis Inggris dengan besaran yang setara.

Dan kemudian apakah anda mengira Jepang dan Cina tidak akan mengalami krisis tahap berikutnya?

Dan apakah anda mengira AS akan selamat?

Itu adalah akhir dari sistem perbankan simpanan fraksional (yaitu sistem perbankan ribawi yang menyimpan porsi yang sangat sedikit dari uang deposannya sebagai cadangan, sedangkan sebagian besarnya lagi dipinjamkan kepada pengutang dengan bunga)  dan uang kertas.

Ini adalah RESET (kembali ke titik nol)  yang dahsyat.


















Dari segi waktu, saya kira 2012 dan 2013 akan merupakan pengantar menuju akhir.

Anda harus memahami bahwa suatu keruntuhan perbankan global dan terjadinya gagal bayar (default) yang marak akan menimbulkan kejutan ekonomi yang tiada duanya kepada dunia.

Pendanaan bagi perdagangan akan terhenti, pendanaan untuk pengiriman barang akan terhenti, pendanaan untuk petani akan terhenti, tidak ada leasing, tidak ada pasar surat-surat berharga, tidak ada apa pun…




  


Pasar berada pada keadaan yang benar-benar ketakutan ketika menyadari bahwa LTRO  (Long-term refinancing operations, yaitu suatu skema pinjaman lunak dari Bank Sentral Eropa untuk bank-bank Eropa), EFSF (European Financial Stability Facility, yaitu suatu mekanisme bantuan keuangan yang didanai oleh negara-negara anggota Uni Eropa untuk mengatasi krisis keuangan negara-negara Eropa lainnya), QE  (quantitative easing,  yaitu bank sentral AS membantu bank-bank dan perusahaan-perusahaan keuangan AS yang mengalami masalah dengan cara membeli asset mereka dan membayarnya dengan  mencetak uang secara elektronik) dan lain-lainnya tidak akan mencegah terjadinya keruntuhan ini.















·         Bunga surat-surat berharga akan terpaku pada 1% di AS, Jerman, Inggris dan Jepang (untuk tahap ini). Seluruh pasar surat berharga akan mati.
·         Short selling (yaitu suatu teknik perdagangan saham dan surat-surat berharga) pada surat-surat berharga dilarang
·         Short selling pada saham-saham dilarang
·         CDS (Credit Default Swap, yaitu asuransi untuk berjaga-jaga jika terjadi kerugian akibat terjadinya gagal bayar terhadap surat utang yang dibeli) dilarang
·         Short futures (suatu teknik dalam perdagangan berjangka) dilarang
·         Put option (suatu teknik perdagangan saham yang sangat spekulatif) dilarang
·         Yang tersisa hanya Dollar dan Emas

(Disebutkannya dollar di samping emas, adalah untuk suatu periode transisi yang sangat singkat sebelum akhirnya orang sepenuhnya meninggalkan dollar dan menjadikan emas sebagai pegangan; bahkan pada hari ini pun Cina dan Jepang telah memulai perdagangan langsung tanpa menggunakan US$ sebagai mata uang perantara!)


  









Ketika default pada pemerintahan-pemerintahan dan bank-bank terjadi semakin marak, kita menghadapi resiko penutupan bursa saham secara keseluruhan dan penutupan sistem perbankan sebagaimana yang terjadi di Argentina pada 2001, Rusia pada 1998, Brazil pada 1991…





 

Kita memiliki sisa waktu sekitar 6 bulan untuk berdagang di pasar negara-negara Barat guna melindungi diri kita sendiri atau guna memperoleh keuntungan yang cukup demi menutupi kerugian di masa yang akan datang.

Luangkanlah waktu anda untuk mencermati resiko-resiko dalam penjagaan barang-barang, keamanan penyimpanan, rekanan dan lain-lainnya. Asumsikan tidak ada satu pun dan tidak ada apa pun yang aman.

Setelah itu…kenakan topi helm kita yang tipis ini lalu bersembunyilah hingga suatu sistem baru muncul.















 Saya berharap saya dapat memperkirakan suatu hasil lain dengan kemungkinan terjadinya yang sama besarnya, tetapi saya tidak bisa…

Apa yang dapat kita lakukan adalah berharap bahwa saya keliru, tetapi apa pun juga hasilnya, suatu sistem baru akan muncul dan ia akan membuka sebuah kesempatan yang sepenuhnya baru…tetapi kita akan kembali ke masa 40 tahun…dan 1500 tahun…dan 3000 tahun yang lalu…

(Raoul Pal dengan tegas menyatakan keyakinannya bahwa Kapitalisme – sistem berbasis riba dan perjudian - akan runtuh dan sistem mata uang berbasis emas atau bahkan sepenuhnya mata uang emas akan muncul; ia merujuk pada periode 40 tahun yang lalu ketika terakhir kali US$ masih terikat dengan cadangan emas dan 1500 tahun, bahkan 3000 tahun yang lalu, pada masa peradaban-peradaban terdahulu ketika berlaku mata uang emas (dan perak). Yang tak dapat ia pahami, sistem baru itu, yang sebenarnya adalah sistem lama yang pernah dipraktekkan umat manusia selama ribuan tahun, akan muncul kembali menyertai kembalinya Khilafah Islam, insya Allah.)

Wallahua’lam