Jumat, 27 Mei 2011

Analisis terhadap Operasi Pembunuhan Usamah bin Ladin



Mempertimbangkan pentingnya untuk terus membagi informasi yang berguna kepada kaum Muslimin, kami memutuskan untuk melanjutkan posting tulisan-tulisan kami sepanjang kami memandang bermanfaat.

Pada posting kali ini kami menyusun suatu analisis terhadap operasi pembunuhan Usamah bin Ladin. Analisis dilakukan untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut:
  1. Apakah Usmah bin Ladin benar-benar telah terbunuh?
  2. Mengapa Usamah perlu dibunuh dan tidak diberi kesempatan diadili di pengadilan Amerika, sedangkan Saddam Husein diberi kesempatan diadili di pengadilan Irak, dan para penjahat perang Nazi diberi kesempatan diadili di Mahkamah Internasional di Den Haag?
  3. Apakah berita yang bersumber dari data-data komputer Usamah adalah benar?
  4. Apakah jasad Usamah benar-benar dibuang ke laut dan diperlakukan sesuai syariat Islam?
Analisis ini dimulai dengan mengenali sosok helikopter Blackhawk yang digunakan dalam operasi tersebut.
MH-60 Black Hawk stealth helicopter
Helikopter dengan panjang hampir 20 meter ini terdiri dari (dari kanan ke kiri):
Cockpit memuat dua orang pilot; lalu di belakangnya ada cabin yang memuat maksimum 14 orang pasukan komando, termasuk 2 orang penembak yang berada di setiap pintu cabin. Tangki bahan bakar berada di cabin, di bawah tempat duduk pasukan, sedang di atas cabin terpasang rotor dan baling-baling.

Selanjutnya adalah bagian batang ekor (tail boom), yang menahan sistem transmisi kemudi (drive shaft); lalu pemantap terbang (horizontal stabilizer); dan paling kiri atas adalah rotor ekor (anti torque tail rotor).

Kisah operasi tersebut, dengan segenap versi dan variasinya, telah disiarkan berulang-ulang di media massa, sehingga kami tidak akan mengulanginya di sini. Perhatian akan kami pusatkan pada proses penjemputan pasukan komando, yang merupakan tahapan yang paling menentukan dalam menilai kebenaran cerita operasi pembunuhan ini sekaligus ketepatan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.

Beginilah kami membayangkan proses tersebut:

Perhatikanlah gambar situasi kompleks perumahan Usamah berikut ini:






Perhatikan pula lokasi terjadinya kecelakan helikopter tersebut pada gambar di bawah ini.




Nampaknya, helikopter yang tengah mengudara, setelah menjemput pasukan komando beserta mayat Usamah, dan belum sepenuhnya keluar dari halaman belakang kompleks bangunan, karena suatu sebab, tiba-tiba kehilangan daya angkatnya lalu terhempas dengan posisi bagian batang ekor (tail boom) yang berada sedikit di depan pemantap terbang (horizontal stabilizer) jatuh tepat menghantam sisi atas tembok. Akibatnya helikopter patah menjadi dua bagian. Patahan pertama berupa bagian helikopter mulai dari titik tumbukan hingga ke rotor ekor jatuh menghujam ke tanah di luar halaman kompleks bangunan, sekaligus memutuskan sistem transmisi kemudi (drive shaft) seperti terlihat pada gambar berikut ini.




Patahan kedua terdiri dari sisa batang ekor hingga ke cockpit jatuh di dalam halaman. Tumbukan helikopter dengan sisi atas pagar membuat patahan kedua ini, bagian cockpit dan cabin, membentur tanah dengan benturan yang jauh lebih keras ketimbang jika ia langsung jatuh ke tanah.
Karena helikopter tersebut patah menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh pagar, maka ketika terjadi kebakaran hebat pada cabin akibat meledaknya tangki bahan bakar, dan merambat ke seluruh bagian helikopter lainnya, bagian rotor ekor yang jatuh di luar halaman tetap selamat dan masih nampak mulus, seperti terlihat pada gambar di atas. Sedangkan bagian cockpit dan cabin terbakar hebat tak menyisakan apa pun.
Adanya kobaran api yang besar pada kepingan helikopter dapat dilihat pada video beikut ini, yang diambil oleh seorang tetangga Usamah yang masuk ke dalam kompleks perumahan ketika mendengar adanya ledakan.
Lalu perhatikan situasi setelah kobaran api padam seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.


Konsekuensi logis dari tumbukan yang keras ini adalah jatuhnya korban dari anggota pasukan komando Navy SEAL. Seandainya pun tumbukan keras itu hanya membuat anggota Navy SEAL itu cedera, hal ini sudah cukup untuk membuat mereka tidak dapat segera keluar dari helikopter, sehingga ketika tangki bahan bakar meledak tak lama setelah itu, matilah mereka semua.
Indikasi tidak adanya anggota Navy SEAL yang selamat terlihat dari sejumlah fakta sebagai berikut ini:
1. Putusnya siaran langsung operasi penyerbuan dari kompleks perumahan Usamah ke Gedung Putih
Siaran langsung operasi penyerbuan dari kompleks perumahan Usamah ke Gedung Putih tidak dapat terus berlangsung karena kamera-kamera yang dipasang pada helm-helm pasukan komando telah hancur. Kehancuran kamera-kamera ini mengindikasikan kehancuran semua yang diproteksi oleh helm-helm tersebut.
Contoh pemasangan kamera pada helm dapat dilihat pada gambar berikut ini.


2. Tidak ada acara pemberian medali kepada Navy SEAL ketika Obama berkunjung ke markas mereka.
Dr. Paul Craig Robert, seorang mantan asisten Menteri Keuangan pada masa pemerintahan Presiden Ronald Reagen, di dalam artikelnya yang berjudul “How Many SEALs Died? (Berapa Banyak SEAL yang Mati?)” menulis, “Mengapa tidak ada upacara oleh Gedung Putih dengan Presiden Obama menyematkan medali kepada semua SEAL yang heroik yang telah memburu dan melenyapkan Musuh Nomor Satu Gedung Putih itu?
Pemahaman bahwa Obama harus menjaga kerahasiaan identitas SEAL untuk melindungi SEAL dari al-Qaida telah mengurangi citra ‘tough-guy’ yang heroik dari SEAL…”
Robert adalah di antara sedikit orang Amerika yang berani untuk menerima kebenaran yang pahit, bahwa tim pemburu Navy SEAL itu telah menjadi jasad-jasad yang membisu.
3. “Blunder” yang dilakukan oleh intel Pakistan dengan mengumumkan bahwa salah satu putra Usamah telah hilang dalam operasi tersebut.
Cermatilah berita yang dirilis Stasiun TV ABC pada 10 Mei 2011 berikut ini,
“Salah satu putera Usamah mungkin telah hilang di tengah serangan Navy SEAL yang mengambil nyawa pemimpin al-Qaida itu lebih dari seminggu yang lalu, petugas kemanan Pakistan mengatakan kepada ABC News hari ini.
Petugas tersebut mengatakan bahwa ketiga istri bin Ladin, di mana semuanya berada di dalam tahanan Pakistan, mengatakan bahwa satu dari ketiga puteranya tidak terlihat sejak penyerbuan tersebut. Anak tersebut tidak diidentifikasi, tetapi penyelidik Pakistan setuju bahwa nampaknya seseorang telah hilang dari kompleks tersebut, petugas tersebut mengatakan.
Namun demikian, belakangan, salah satu petugas AS mengatakan tidak ada bukti seseorang telah hilang dari kompleks tersebut, dan Senator Dianne Feinstein, ketua Komite Senat mengenai Intelejen, mengatakan kepada CNN bahwa dalam sebuah briefing dengan CIA baru-baru ini tidak disebutkan adanya putera yang hilang itu.
Petugas AS mengatakan bahwa salah satu putera bin Ladin, Khalid, terbunuh dalam penyerbuan itu. Tidak diketahui kalau puteranya yang lain, Hamza, berada di kompleks perumahan tersebut ketika terjadi penyerbuan, walaupun ibunya dilaporkan adalah salah seorang dai istri-istri yang berada di dalam tahanan itu. AS sebelumnya telah menyangkal SEAL membawa jasad lain selain jasad bin Ladin..”
Berdasarkan cerita di atas, bagaimana penyelidik Pakistan dapat menyimpulkan bahwa salah seorang putera Usamah telah hilang? Tentu saja karena semua bukti berada di tangan Pakistan! Penyelidik Pakistan menghitung berdasarkan bukti-bukti mayat-mayat yang ada. Dan karena mereka menyaksikan potongan-potongan tubuh para anggota Navy SEAL, mereka pun tahu bahwa tak ada bukti apa pun yang sempat terbawa oleh pihak Amerika, termasuk jasad Usamah bin Ladin!!! Maka mereka dapat mengatakan dengan yakin, bahwa seseorang telah hilang dalam operasi penyerbuan ini. Sedangkan semua perselisihan data hanya diselesaikan dengan permainan kata-kata, berkelit; tidak ada bukti-bukti yang valid dari pihak AS.
4. Foto para korban hanya berasal dari pihak Pakistan
Jika CIA benar-benar mempunyai bukti-bukti pembunuhan yang dapat dibawa pulang, tentu saja mereka telah merilis foto-foto tersebut sedari awal. Bukankah mereka ingin menampilkan gambaran sebuah operasi spektakular yang sangat sukses, tanpa korban seorang pun di pihak Amerika, yang tidak menimbulkan keraguan orang?
Akan tetapi, karena pada kenyataannya CIA pulang dengan tangan kosong, akhirnya mereka terpaksa menyandarkan bukti-bukti penyerbuan itu kepada Pakistan. Pagi-pagi subuh petugas Pakistan telah “menjual” foto-foto mereka kepada Kantor Berita Reuter. Hanya foto-foto berikut inilah yang dapat mereka tawarkan.




Sedangkan potongan-potongan tubuh pasukan Navy SEALyang hangus tentu menjadi rahasia berdua CIA-ISI.
5. Tidak dirilisnya foto-foto jasad Usamah bin Ladin oleh intel Amerika.
Panik karena harus segera merilis foto-foto jasad Usamah di tengah sempitnya waktu, sementara semua bukti penyerangan telah musnah bersama hangusnya tubuh-tubuh Navy SEAL, melalui saluran-saluran yang dikuasainya CIA mencoba mengelabui dunia dengan menampilkan foto Usamah “ala kadarnya” sebagai berikut:


Karuan saja dunia mengejek upaya ini yang dengan mudah dibuktikan bahwa foto tersebut adalah palsu.

Daripada dipermalukan untuk yang kedua kalinya, Obama memutuskan untuk tidak merilis foto-foto palsu Usamah lainnya dengan alasan fotonya terlalu “mengerikan” untuk dilihat. Lucu sekali, Usamah dibunuh dengan menggunakan jenis senjata yang sama dengan yang digunakan untuk membunuh para penghuni lainnya, dan kita sudah melihat foto-foto itu sama sekali tidak mengerikan, lalu pada Usamah dikatakan fotonya terlihat “mengerikan”!
Situs Zero Hedge edisi 4 Mei 2011 mengomentari keputusan Obama untuk tidak merilis foto Usamah sebagai berikut: “Dan bagian lain dari cerita Gedung Putih mengenai bin Ladin berubah sekali lagi, di mana setelah berjanji berulang kali melalui Panetta untuk merilis foto-foto kematian bin Ladin, ternyata memutuskan untuk tidak membuka foto-foto kematian tersebut. Kami bingung bagaimana pemerintah akan menjelaskan keseluruhan cerita ini, yang cepat berubah dari suatu rally di seputar kebanggaan nasional ke rally lainnya yang merusak kredibilitasnya ini, mengenai pernyataan Panetta berikut ini: ‘Saya kira tidak ada keraguan bahwa akhirnya foto akan ditunjukkan ke publik. Kita mendapatkan bin Ladin dan saya pikir kita harus menampilkan ke seluruh dunia fakta bahwa kita menang mampu mendapatkannya dan membunuhnya.’”
Kami katakan, hal terbaik yang dapat dilakukan CIA adalah, pergi ke rumah-rumah sakit untuk mencari mayat tak bertuan yang berprofil Arab, mempermaknya sedemikian rupa sehingga nampak “mengerikan,” memotretnya, lalu mengatakan kepada dunia, “Inilah foto-foto Usamah yang kalian nanti-nantikan itu!”
6. Kapasitas cabin dari helikopter Blackhawk tidak dapat memuat lebih dari 14 orang.
Pada 3 Mei 2011 Direktur CIA, Leon Panetta, mengatakan kepada Stasiun TV PBS dalam acara “News Hour” bahwa dua puluh lima (25) anggota Navy SEAL dibawa dengan menggunakan dua helikopter Blackhawk. Informasi ini memberikan implikasi bahwa 25 anggota Navy SEAL pulang dengan menumpang satu Blackhawk yang selamat.
Informasi ini mengundang komentar dari seorang penerbang Blackhawk yang polos pada situs Danger Room, “Menurut Kapten Crispin Burke, seorang pilot Blackhawk Angkatan Darat dan pelanggan Danger Room, dua helikopter bersama-sama hanya dapat membawa secara berhimpitan 25 orang plus senjata dan peralatan lainnya. Akan tetapi, tak terbayangkan bahwa sebuah Blackhawk yang selamat dapat membawa pulang kesemua 25 anggota pasukan penyerbu. Setiap orang yang telah menaiki Blackhawk mengetahuinya.”
Oke, cobalah periksa sendiri situasi cabin sebuah Blackhawk seperti yang digunakan AB Norwegia berikut ini!

7. Tidak logisnya cerita tentang penghancuran helikopter dengan alasan agar teknologi stealth (siluman) tidak jatuh ke tangan musuh (baca: Pakistan).
Seandainya penghancuran helikopter bertujuan agar teknologi rahasia yang ada padanya tidak jatuh ke tangan musuh, sudah tentu mereka juga akan menghancurkan rotor ekor (tail rotor) yang tersisa, yang gambarnya telah menjadi bahan pembicaraan di antara para ahli pertahanan.
Sesungguhnya tidak dihancurkannya rotor ekor ini adalah karena pasukan yang akan menghancurkannya, pasukan Navy SEAL Team 6 memang sudah tidak ada; semuanya sudah tewas terpanggang api!
Selanjutnya kita perlu membahas secara lebih mendalam, apakah Pakistan memang musuh Amerika, sehingga jatuhnya helikopter ke tangan Pakistan akan menimbulkan resiko terbukanya teknologi yang dirahasiakan?
Kenyataannya adalah, bahwa Pakistan dan Amerika memiliki saling ketergantungan yang sangat kuat. Pakistan, khususnya Angkatan Bersenjata dan lembaga intelnya, dililit masalah keuangan yang sangat kronis sehingga sangat bergantung pada bantuan keuangan dan teknis dari Amerika. Di lain pihak, keberhasilan operasi-operasi militer Amerika/NATO di Afganistan sangat tergantung dari dukungan Pakistan. Betapa tidak? Sebagian besar suplai logistik bagi pasukan AS/NATO dikirim melalui Pelabuhan laut di Karachi, lalu dibawa dengan kendaraan-kendaraan berat menuju Afganistan melalui Khyber Pass dengan pengawalan tentara Pakistan. Apakah dengan semua fakta ini Pakistan dianggap musuh?
Kerjasama Amerika dan Pakistan justru dibenarkan oleh pernyataan resmi Presiden Obama sendiri beberapa saat setelah selesainya operasi tersebut,
“Selama lebih dari setahun, saya telah berulangkali mengatakan secara jelas bahwa kita akan mengambil tindakan di dalam wilayah Pakistan jika kita tahu di mana Usamah berada. Itulah yang kemudian kita lakukan. Akan tetapi penting untuk dicatat bahwa kerjasama kontraterorisme kami dengan Pakistan telah membantu membawa kami kepada bin Ladin dan kompleks di mana ia bersembunyi. Sesungguhnyalah, bin Ladin juga telah mendeklarasikan perang melawan Pakistan, dan memerintahkan penyerangan terhadap orang-orang Pakistan.
Malam ini, saya menelpon Presiden Zardari, dan tim saya juga telah berbicara dengan sejawat mereka di Pakistan. Mereka setuju bahwa ini adalah hari yang baik dan bersejarah bagi kedua bangsa kita. Dan ke depan, adalah penting bahwa Pakistan melanjutkan kerjasama dengan kami dalam memerangi al-Qaida dan afiliasinya…”
Hanya saja, lain bahasa diplomatik, lain pula bahasa intelejen. Guna menghilangkan keresahan di kalangan intelejen Pakistan akan resiko kemarahan rakyat Pakistan yang bersimpati kepada Usamah jika mereka mengetahui akan kerjasama ini, tak lama kemudian Leon Panetta, Direktur CIA, mengeluarkan pernyataan bahwa operasi dilakukan dengan tidak memberitahukan pihak Pakistan.
Bahkan hanya dalam beberapa hari, muncul iklan perekrutan calon agen-agen CIA yang fasih berbahasa Pasto dan Arab. Iklan ini dimaksudkan untuk menetralisir berita-berita semacam yang dirilis Forbes edisi 6 Mei 2011 berjudul “Pakistan Military Knew About Bin Laden Raid Well In Advance Of Attack,”
“Mendukung keyakinan bahwa Pakistan berada di dalam misi ini, sejumlah penduduk setempat telah mengonfirmasikan kepada BBC bahwa mereka telah didatangi personil AB Pakistan dua jam sebelum serangan dimulai, memerintahkan mereka untuk mematikan semua lampu dan tetap tinggal di dalam sampai mereka diberitahu bahwa keadaan sudah aman.”
Agar orang tidak menganggap iklan ini sebagai muslihat, iklan tersebut juga menyebutkan kebutuhan akan calon-calon agen yang fasih berbahasa Arab, dimaksudkan agar orang-orang merujuk kepada perubahan politik di negara-negara Arab, sehingga iklan itu terasa masuk akal karena relevan dengan situasi.
Jadi, semua penyangkalan yang dilakukan kedua belah pihak, Amerika dan Pakistan, adalah sekedar sandiwara yang dimaksudkan untuk meringankan beban kedua belah pihak.
Membenarkan segenap analisis kami di atas, kami tampilkan pengakuan seorang saksi mata operasi penyerbuan kompleks perumahan Usamah, yang bertempat tinggal di depan rumah Usamah, dimuat pada situs Veteran Today edisi 16 Mei 2011
Unconfirmed: Bin Laden Mission Aborted, American Deaths from Helicopter Crash
“EYEWITNESS” INTERVIEW SAYS AMERICANS DIED, MISSION UNSUCCESSFUL
“We saw the helicopter burning, we saw the dead bodies, then everything was removed and now there is nothing”
(Belum dikonfirmasi: Misi Bin Ladin Dipersingkat, Banyak Tentara Amerika yang Mati dalam Jatuhnya Helikopter
WAWANCARA “SAKSI MATA “ MENGATAKAN BANYAK TENTARA AMERIKA YANG MATI, MISI TIDAK SUKSES
Kami melihat helicopter itu terbakar, kami melihat mayat-mayat, kemudian semuanya disingkirkan dan sekarang tidak ada apa pun”)
Sebuah kantor berita Pakistan melaporkan bahwa penyerbuan bin Ladin di Abbottabad dipersingkat karena jatuhnya helikopter yang menewaskan beberapa penumpangnya, yang dipercaya sebagai orang-orang Amerika yang berbahasa Pasto. Walaupun berasal dari sebuah kantor berita, ini adalah laporan dari saksi mata dan belum dikonfirmasi. Veteran Today telah menerima cerita ini dari berbagai sumber tetapi kebanyakan berasal dari bagian komentar kami. Terima kasih! Jika cerita ini benar, ini akan menjadi malapetaka bagi kepresidenan Obama, sangat serupa dengan upaya penyelamatan sandera yang gagal di Iran semasa pemerintahan Carter.
Jika cerita ini benar, simpati kami yang terdalam bagi para keluarga dari mereka yang ikut tewas dalam operasi ini. Sebagaimana yang diuraikan di bawah ini, misi ini menggambarkan heroisme yang nyata dan, walaupun ada keprihatinan politik dan lain sebagainya, keseluruhan cerita ini merupakan suatu hal yang dapat dibanggakan rakyat Amerika.
Benar atau pun tidak, terdapat lingkaran realita yang tidak mengenakkan di dalam cerita ini yang menunjukkan kekurangan di sana-sini, sebuah kenyataan yang dibuktikan dengan ditemukannya serpihan helikopter di tempat kejadian. Hanya inilah bukti nyata bahwa telah berlangsungnya operasi tersebut.
Suatu pengujian forensik pada tempat kejadian dan serpihan-serpihan tersebut, yang diharapkan dikembalikan kepada AS oleh Pakistan, dengan mudah akan membenarkan atau mengingkari kisah ini.
Terjemahan lengkap dari Pakistani News Video I Posted About Osama bin Laden
Ini adalah terjemahan (dari Bahasa Pasto ke Bahasa Inggris) dari video yang ditautkan di bagian paling bawah dan diterjemahkan oleh teman saya Khan Taashk. TERIMA KASIH sobat. Saya berharap ada kesempatan bagi semua orang Amerika untuk membaca terjemahan ini.
Pewawancara: Selamat bergabung kembali. Muhammad Bashir adalah penduduk Bilal Town Abbottabad. Muhammad Bashir kelihatannya seperti lelaki biasa, tetapi dia bukan lelaki biasa. Muhammad Bashir tinggal di depan rumah Usamah bin Ladin di Bilal Town Abbottabad. Pada 2 Mei, Muhammad Bashir berada di atap rumahnya di mana ia menyaksikan keseluruhan operasi Amerika terhadap Usamah bin Ladin dengan mata kepalanya sendiri. Kemarin ketika tim kami berada di Bilal Town, Abbottabad, dekat rumah Usamah bin Ladin, Muhammad Bashir datang kepada kami dan mengatakan, ‘Saudari, saya ingin menceritakan kepada anda sesuatu, sesuatu yang membebani jiwa dan raga saya.’ Jadi dengarkanlah apa yang ia katakan.
Bashir: Saya akan membagi sesuatu mengenai operasi Abbottabad yang hingga hari ini tak seorang pun telah menceritakannya kepada anda.
Pewawancara: Tetapi Muhammad Bashir juga agak sedikit takut. Selagi berbicara kepada saya ia menelepon seorang familinya, Wakil Presiden Jummat-e-Islami, Abdur Razzaq, perhatikanlah.
Pewawancara: Sebutkan nama anda dan tempat di mana anda tinggal.
Bashir: Terlebih dahulu, ijinkan saya menelponnya sebentar, saya akan memberi anda wawancara penuh, penuh atau setengah penuh?
Pewawancara: Penuh…penuh…
Bashir: Biarkan saya berbicara kepadanya dulu.
Pewawancara: Kepada siapa? Kepada Abbasi?
Bashir: Ya, kepada Abbasi.
Pewawancara: Muhammad Bashir mengatakan kepada kami sesuatu yang belum dikatakan orang lain sebelumnya. Jadi kami memeriksa kartu identitasnya, kami juga mengkonfirmasi bahwa ia benar-benar tinggal di sana. Kami juga menanyakan kepada para tetua tentang dirinya. Kami sangat terperanjat dengan ceritanya. Jadi lihat dan dengarkan apa ang dikatakannya.
Bashir: kami tengah terjaga, tidak tidur, sebuah helikopter datang, beberapa orang turun darinya ke rumah itu, kemudian helikopter itu pergi.
Pewawancara: Berapa orang?
Bashir: 10-12, kemudian helikopter itu berputar di balik bukit-bukit itu, kemudian kembali, dan ketika ia kembali, dua helikopter lagi datang, satu dari barat dan lainnya dari utara. Ada ledakan pada helikopter pertama dan ia terbakar, jadi kami segera keluar. Ketika kami tiba di sana, helikopter itu masih terbakar. Kemudian setelah kira-kira 20 menit tentara dan polisi datang. Mereka mendorong kami mundur. Sekarang saya bertanya, Jika Usamah berada di sini, jadi siapa yang membawanya kepada Amerika karena semua orang yang datang dengan helikopter itu mati dalam ledakan tersebut? Sekarang, jika Usamah berada di helikopter itu, ia tentu sudah mati dan terbakar di helikopter itu juga. Jadi, siapa yang mereka bawa? Ini adalah pertanyaan yang perlu mendapat perhatian serius. Amerika mengklaim mereka membunuhnya dan membawanya pergi. Bagaimana mereka membawanya? Inilah yang sedang saya pikirkan.
Pewawancara: Hanya ada satu helikopter?
Bashir: Ya, yang lainnya pergi ke (arah) Mansehra. Hanya ada satu yang mendaratkan pasukan dan kembali untuk menjemput mereka. Tetapi selagi ia membawa mereka naik, ia meledak dan terbakar.
Pewawancara: Apakah mereka berada di dalamnya ketika helikopter itu terbakar?
Bashir: Ya, mereka berada di dalamnya.
Pewawancara: Bagaimana anda tahu?
Bashir: Kami melihat dengan mata kepala kami sendiri.
Pewawancara: Anda melihat mayat-mayat?
Bashir: Ya, mayat-mayat.
Pewawancara: Berapa banyak?
Bashir: Saya tak dapat menghitungnya karena kemudian kompleks itu terbakar. Gerbang terbuka, kami masuk, tentara dan polisi belum tiba. Ada beberapa orang tetapi mereka tidak menghentikannya. Semua tetangga telah menyaksikannya tetapi kini mereka semua membisu.
Saya melihat helikopter terbakar, saya melihat mayat-mayat, kemudian semuanya dipindahkan dan sekarang tidak ada apa pun juga.
Pewawancara: Berapa mayat yang anda lihat?
Bashir: Kami tak dapat menghitungnya karena mereka semua terserak dalam potongan-potongan tubuh.
Pewawancara meminta Bashir untuk mengulang ceritanya lagi.
Bashir mengatakan kita dapat melihat wajah orang-orang itu, tetapi mereka berbicara dalam Bahasa Pasto. Saya tidak tahu apakah mereka tentara Pakistan atau Amerika atau orang-orang dari agen intelejen (CIA). Seperti anda tahu bahwa orang-orang intelejen dapat bicara dalam banyak bahasa.
Mungkin mereka berbicara Pasto agar kami mengira mereka orang Pakistan.
Mereka mengetuk dan menggedor pintu-pintu rumah kami dan memerintahkan kami untuk tidak keluar.
Saya tiarap di atap rumah saya dan mengamati mereka.
Anak saya memanggil-manggil, saya suruh mereka masuk ke kamarnya dan membiarkan saya memeriksa apa yang tengah terjadi.
Pewawancara menanyai Bashir, bahwa ketika ia melihat itu adalah helikopter Amerika, apa yang terlintas di kepalanya?
Bashir mengatakan bahwa ia menjadi takut. Tidak terlintas di kepalanya bahwa mereka akan menyerang rumah itu. Ia mengira mereka mungkin datang untuk menyerang tentara Pakistan.
Pewawancara menanyakan, jadi kapan sepupu anda Shamrez dibawa pergi?
Bashir: Shamrez tengah berada di rumah kami. Ketika helikopter meledak, saya dan banyak orang lainnya keluar rumah kami untuk melihat apa yang terjadi. Shamrez juga keluar dan gerbang kompleks itu terbuka, kami masuk, semuanya dalam keadaan terserak, karena itu adalah kompleks yang besar, sebagian potongan tubuh di sini, sebagian di sana, kaki, lengan, kepala, bagian-bagian tubuh yang patah dan tercabik, selama selang waktu itu bagian dari helikopter itu, mungkin mesin atau bagian yang berhubungan dengan bahan bakar meledak, jadi kami berlarian keluar. Dalam periode itulah Shamrez dibawa pergi. Kini ia ada di rumahnya, tetapi tak seorang pun boleh menemuinya, dan belakangan saya tidak mendapat kesempatan untuk berbicara dengannya.
Kemudian pewawancara mengatakan bahwa rumah itu memiliki tanaman dan Shamrez adalah tukang kebunnya. Kami tahu bahwa dua orang Arshad dan Tariq biasa tinggal di sana. Mereka mempunyai hubungan yang baik dengan para tetangga; mereka biasa membelikan barang-barang dari toko-toko setempat, terkadang kurma impor dan biasa mengirimkan banyak barang kepada tetangga mereka.
Kemudian pewawancara berada di Mesjid Abdullah bin Zubair, yang letaknya paling dekat dengan kompleks Usamah.
Ia menanyai seorang pria: Menurut anda apakah orang-orang akan senang jika mereka pernah bertemu Usamah?
Seorang pria: Ya, mungkin. Karena ia seorang Muslim dan percaya kepada Allah.
Inilah semua kisah itu! Semua aspek dan soal telah diterjemahkan (dari bahasa Pasto ke bahasa Inggris; kami menerjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia)
Orang yang diwawancarai itu tinggal di seberang kompleks. Sepupunya, Sahab Jamrez Khan, biasa menanam sayuran di dalam kompleks. Ia dibawa pergi di tengah kegaduhan itu. Bashir mengatakan ia tidak melihat kapan mereka membawa sepupunya itu pergi.
Pewawancara: Apakah anda sudah berbicara dengan sepupu anda itu?
Bashir: Belum, saya belum melihatnya, ia ada di rumahnya. Mereka tidak mengijinkannya keluar. Mereka tidak akan mengijinkan saya masuk.
Dua orang, Arshad Sahib dan Tariq Sahib, biasa pergi ke pasar untuk berbelanja bagi keperluan kompleks itu dan membeli barang-barang bermerek internasional. Kurma, daging yang dikeringkan ditemukan di dalam kompleks itu. Makanan juga biasa dikirim dari kompleks itu ke rumah Bashir, Kabulu Pilau dan yang sejenisnya biasa dihadiahkan kepada Bashir.
Mereka akan melanjutkan dengan informasi lain. Akhirnya pewawancara wanita berdiri di depan Mesjid Abdullah bin Zubair. Mesjid itu berjarak perjalanan kaki dari kompleks.
Ia menanyakan, jika Usamah datang ke mesjid ini apakah orang-orang akan senang?
Seseorang menjawab, mungkin. Yang lainnya menjawab, Usamah tidak tinggal di sini, tetapi ia adalah Muslim dan percaya kepada Allah. Wawancara selesai.
Hal lain yang perlu dicatat adalah bahwa Bashir menyebutkan bahwa mereka adalah sangat “sharif,” yang berarti orang-orang yang jujur dan patuh kepada hukum. Kotanya adalah tempat yang tenang, tidak ada keriuhan, tidak ada pembunuhan, perkelahian, dan dia tidak senang bagaimana mereka telah membuat kotanya sedemikian gaduh dengan semua berita ini. Satu hal yang jelas di dalam video ini. Dua helikopter yang berputar-putar tidak pernah mendarat. Satu mendarat untuk mengedrop orang-orang berbicara Pasto di atap kompleks, sebanyak 10-12 orang. Helikopter pergi selama 20 menit kemudian kembali untuk menjemput orang-orang ini, dan sebuah ledakan akibat kegagalan mesin membakar seluruh bagian helikopter. Bagian-bagian tubuh seperti lengan, kaki, kepala, semua berserakan. Tentara/polisi Pakistan datang membubarkan kerumunan orang. Seluruh pemandangan ini dibersihkan secara total sekarang. Tak ada bukti yang tersisa untuk diuji.
Link to original Pakistani News video:
Kini, waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan.
1. Apakah Usmah bin Ladin benar-benar telah terbunuh?
Ini pertanyaan yang mudah. Jawabannya adalah ya! Hal ini dapat dibuktikan dari pernyataan Tandzim al-Qaida sendiri yang membenarkan kematian Usamah, lalu ditindaklanjuti dengan pengangkatan Saif al-Adil sebagai penggantinya (belakangan ternyata Aiman al-Zawahiri yang menjadi pengganti Usamah).
2. Mengapa Usamah perlu dibunuh dan tidak diberi kesempatan di adili di pengadilan Amerika, sedangkan Saddam Husein diberi kesempatan untuk diadili di pengadilan Irak, bahkan para penjahat perang Nazi sekali pun diberi kesempatan untuk diadili di Mahkamah Internasional di Den Haag?
Masih adakah orang yang belum “tercerahkan,” masih mengira bahwa Usamah adalah dalang dalam Tragedi WTC 11/9? Jika ada, silahkan merujuk posting-posting kami yang mengulas masalah ini.
Seandainya Usamah adalah dalang dari peristiwa tragis tersebut, tentu Presiden Bush tidak akan menampik ketika Taliban menawarkan untuk menyerahkan Usamah. Harian The Independent, edisi 15 Oktober 2001 memuat berita berjudul “Bush rejects Taliban offer to surrender bin Laden” (Bush menolak tawaran Taliban untuk menyerahkan Usamah bin Ladin)
Seandainya Usamah adalah dalang dari peristiwa tersebut, tentu juru bicara FBI tidak akan membuat pernyataan sebagai berikut: “FBI tidak memiliki bukti kuat yang menghubungkan Usamah bin Ladin dengan 11/9.”
Seandainya Usamah adalah dalang dari peristiwa tersebut, lalu apa kata Usamah sendiri berkenaan peristiwa tragis tersebut? Simaklah pernyataannya di dalam suatu wawancara dengan sebuah harian Pakistan
Interview with Osama bin Laden. Denies his Involvement in 9/11(Wawancara bersama Usamah bin Ladin. Menyangkal Keterlibatannya dalam 11/9)
Daily Umat dalam bahasa Urdu (Terjemahan ke dalam bahasa Inggris oleh BBC Worldwide Monitoring, 29 Sepember 2001)
“Ummat: Anda telah dituduh terlibat dalam penyerangan di New York dan Washington. Apa yang ingin anda katakan mengenai hal ini? Jika anda tidak terlibat, jadi siapa kira-kira?
Usamah: Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Pencipta Alam Semesta dan Yang telah Menciptakan bumi sebagai tempat tinggal bagi umat manusia. Allah adalah Pemelihara yang mengirim Nabi Muhammad sebagai pembimbing kita. Saya berterima kasih kepada Kelompok Penerbitan Ummat, yang memberi saya kesempatan untuk menyampaikan pandangan saya kepada masyarakat; khususnya rakyat Pakistan yang heroik dan Mukmin yang menolak percaya kepada kebohongan setan.
Saya telah mengatakan bahwa saya tidak terlibat di dalam serangan 11 September di Amerika Serikat. Sebagai seorang Muslim, saya mencoba sekuat tenaga untuk tidak berbohong. Saya tidak tahu apa-apa tentang serangan ini, juga tidak tersirat untuk membunuh wanita, anak-anak dan orang-orang lain yang tidak bersalah sebagai suatu aksi yang besar. Islam secara tegas melarang melakukan penyerangan kepada para wanita, anak-anak, dan orang-orang yang tidak bersalah.
Praktik seperti ini bahkan terlarang di dalam peperangan. Justru Amerikalah yang terus-menerus melakukan tindakan kejam terhadap wanita, anak-anak dan orang-orang kebanyakan dari pemeluk agama lain, khususnya pemeluk agama Islam. Apa yang tengah berlangsung di Palestina selama 11 bulan terakhir sudah cukup untuk menimbulkan kemurkaan Allah atas Amerika dan Israel…
Siapa pun yang melakukan aksi 11 September bukan teman dari rakyat Amerika. Saya telah mengatakan bahwa kami menentang sistem Amerika, bukan menentang rakyat Amerika, di mana dalam serangan ini, orang-orang awam Amerika menjadi korban.
Menurut informasi yang saya miliki, angka kematian yang timbul jauh lebih tinggi daripada yang dinyatakan pemerintah Amerika. Akan tetapi pemerintahan Bush tidak ingin kepanikan ini menyebar. Amerika harus mencoba mencari dalang dari penyerangan ini di dalam dirinya sendiri; orang-orang yang menjadi bagian dari sistem Amerika, tetapi sebenarnya melawannya. Atau mereka yang bekerja untuk sistem yang lain, orang-orang yang ingin membuat abad ini sebagai abad konflik antara Islam dan Kristen sehingga peradaban, bangsa, negeri, atau ideologi mereka sendiri saja yang selamat. Mereka dapat siapa saja, dari Rusia hingga Israel dan dari India hingga Serbia. Di dalam Amerika sendiri, terdapat lusinan kelompok yang terorganisasi dan diperlengkapi dengan baik, yang mampu untuk melakukan kerusakan berskala besar. Kemudian anda tidak boleh melupakan Yahudi Amerika, yang terganggu dengan Presiden Bush sejak pemilihan di Florida dan ingin membuat pembalasan kepadanya.
Terdapat beberapa badan intelejen di Amerika yang memerlukan dana senilai milyaran dolar dari Kongres dan pemerintah setiap tahun. Isu pendanaan ini bukan merupakan soal besar sebelum lenyapnya Uni Soviet, tetapi setelah itu anggaran badan-badan ini berada dalam bahaya.
Mereka memerlukan musuh. Jadi, pertama-tama mereka memulai propaganda melawan Usamah dan Taliban lalu kecelakaan ini terjadi. Anda lihat, pemerintahan Bush menyetujui anggaran 40 milyar dolar. Kemana anggaran yang besar ini mengalir? Ia akan diberikan kepada badan-badan yang sama, yang membutuhkan anggaran yang besar dan ingin menunjukkan arti pentingnya mereka.
Sekarang mereka akan menghabiskan uang itu untuk ekspansi mereka dan meningkatkan kepentingan mereka. Saya akan beri anda contoh. Penyeludup obat bius di seluruh dunia mempunyai kontak dengan agen-agen rahasia Amerika. Agen-agen ini tidak ingin menghabisi ladang-ladang dan penyeludupan narkotika karena arti penting mereka akan lenyap. Orang-orang di Departemen Penertiban Obat-obatan Amerika justru mendorong perdagangan obat-obatan sehingga mereka dapat menunjukkan kinerja mereka dan mendapatkan anggaran senilai jutaan dolar. Jenderal Noriega dibuat menjadi raja obat-obatan oleh CIA dan, karena kebutuhan, dibuat menjadi kambing hitam. Sama halnya, apakah ia adalah Presiden Bush atau presiden Amerika mana pun, mereka tidak dapat membawa Israel ke pengadilan atas pelanggaran HAM atau bertanggung jawab atas perbuatan kriminalnya. Apa ini? Apakah ini bukannya ada pemerintahan di dalam pemerintahan Amerika? Pemerintahan rahasia itu harus ditanyai siapa yang melakukan penyerangan…”
Seandainya Usamah diberi kesempatan untuk diadili di pengadilan yang dapat disaksikan oleh milyaran orang di seluruh dunia, niscaya orang-orang akan terperanjat karena ia akan dapat menunjukkan bahwa dirinya tidak bersalah, sekaligus membuka rahasia adanya “pemerintahan” di dalam tubuh pemerintah Amerika sendiri. Hal ini tidak mungkin akan dibiarkan terjadi.
Jadi, Usamah telah dijadikan kelinci yang dilepas untuk (pura-pura) dikejar-kejar. Setelah Bush puas dengan permainan ini, lalu presiden berganti, dan Obama pun merasa perlu menciptakan citra bagi keberhasilan pemerintahannya agar dapat terpilih kembali di tengah keterpurukan ekonomi Amerika yang parah, Usamah pun dibunuh.
3. Apakah berita-berita yang bersumber dari data-data komputer Usamah adalah benar?
Bagaimana akan benar, sedangkan orang-orang yang diharapkan pulang dengan membawa hasil itu bukan saja pulang dengan tangan kosong, melainkan pulang tinggal nama? Maka berita-berita sebagai berikut:
  • Agen-agen intelejen AS mengerubuti file-file Usamah;
  • ditemukannya bahan-bahan pornografi;
  • ditemukannya rencana penyerangan terhadap stasiun-stasiun kereta api di kota-kota di Amerika;
  • foto Usamah sedang menikmati penampilan dirinya di layar monitor;
  • dan lain sebagainya
adalah mutlak palsu!
4. Apakah jasad Usamah benar-benar dibuang ke laut dan diperlakukan sesuai syariat Islam?
Kebohongan itu sangat mudah dan murah, maka tak ada halangan apa pun bagi orang-orang Amerika itu untuk membuat kebohongan dari jenis yang terakhir ini.
Akhirnya, Usamah bin Ladin telah berpulang ke rahmatullah, insya Allah syahid. Semoga Allah mengampuni segenap kekeliruannya. Baiknya lagi, ia berpulang dengan membawa collateral damage yang lumayan: 12 anggota pasukan elit Navy SEAL plus 2 awak helikopter kawakan plus helikopter senilai USD 44 juta. Semua itu terjadi tanpa ia harus melepaskan sebutir peluru pun.
Wallahua’lam