Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ini adalah posting pertama kami. Jika akhirnya kami memutuskan untuk membuat blog sendiri di internet guna membagi pengetahuan yang kami miliki yang sekiranya akan bermanfaat bagi saudara-saudara kami kaum Muslimin, itu karena pertimbangan waktu! Ya, jendela waktu untuk beramal tidak selamanya terbuka lebar-lebar; kita berlomba dengan waktu…
Sesungguhnya kami mulai mengamati dengan seksama perkembangan situasi global praktis tak lama setelah dimulainya Perang Irak II pada 2003. Di antara buah dari pengamatan itu adalah terbitnya sebuah buku berjudul “Menanti Kehancuran Amerika dan Eropa” pada September 2007. Judul buku itu sendiri berasal dari penerbit
Kontribusi kami pada buku tersebut tertuang pada Bab II hingga Bab V. Sebenarnya naskah buku itu sendiri telah selesai ditulis pada Januari 2006, lalu kami memutakhirkan data-data yang dibutuhkan hingga Juli 2007, dua bulan sebelum diterbitkan menjadi sebuah buku, empat belas bulan sebelum krisis global dimulai. Praktis kami telah memprediksi datangnya krisis global secara akurat. Alhamdulillah. Kunci dari akurasi dalam prediksi ini adalah pada ketepatan dalam membuat analogi, antara proses yang tengah berlangsung dan sejarah peradaban manusia dengan konteks yang sesuai. Bukankah Sunatullah itu tidak pernah berubah?
Kini, betapa banyaknya orang yang tertipu dan terlena, mengira krisis ini telah berlalu. Sejatinya, proses kehancuran terus berlangsung dalam intensitas yang semakin meningkat. Krisis global yang semula berpusat pada sistem perbankan telah berubah menjadi krisis utang pemerintah. Centre of gravity dari persoalan ini telah bergeser akibat kebijakan pemerintah, khususnya pemerintah Amerika Serikat sebagai simpul dari segenap persoalan ini, yang berketetapan untuk menalangi utang dari sistem perbankannya yang berada di ambang keruntuhan. Tekad pemerintah Amerika dan segenap pemerintahan negara kapitalis lainnya untuk tidak membiarkan sistem perbankannya runtuh, akhirnya menjerumuskan mereka ke dalam jebakan utang yang menggunung.
Hari demi hari sejumlah pengamat menatap dengan perasaan cemas kepada negara-negara yang berpotensi mengalami default (gagal memenuhi komitmennya kepada para kreditur). Berada di dalam antrian default ini adalah Yunani, Hongaria, Portugis, Spanyol, Italia, Irlandia, Inggris, Jepang…Amerika…praktis mayoritas negara-negara maju. Mengingat peran Amerika sebagai lokomotif perekonomian dunia, pertanyaannya adalah: kapan Amerika akan mengalami default?
Sesungguhnya, situasi perekonomian-keuangan umat manusia pada hari ini mempunyai kemiripan yang amat sangat dengan situasi perekonomian-keuangan umat manusia pada abad XIV, yaitu situasi menjelang runtuhnya kawanan rentenir yang berpusat di kota Florensia dan Venesia, Italia, yang dipicu oleh default-nya Kerajaan Inggris di bawah Raja Edward III, lalu membawa dunia kembali ke zaman kegelapan baru, wallahua’lam.
Tegasnya, telah terlihat kemiripan yang amat sangat antara peran yang dimainkan oleh “Si Anak Menteng” Barrack Obama pada hari ini dengan Raja Edward III pada abad XIV. Dengan kata lain, default-nya pemerintah Amerika akan merontokkan segenap bank raksasa yang masih bergelantungan di pundak pemerintah Amerika, yang akan membuat sistem perekonomian kapitalis global berhenti mendadak, ekonomi mengerut secara ekstrim, lalu membawa dunia terjun bebas ke dalam jurang kenestapaan yang tidak pernah terlintas dalam imajinasi sebagian besar peduduknya.
Kini, hanya diperlukan satu kick-off saja agar bola “default” segera bergulir. Barangkali kick-off itu akan dimulai dari negara seperti Yunani. Mengingat tentakel sistem perbankan raksasa Amerika telah merambah kemana-mana, maka terjadinya default pada salah satu negara maju di Eropa, akan memicu reaksi berantai; sejumlah negara akan terseret mengalami default, yang pada akhirnya akan sampai juga ke Amerika. Lalu terjadilah hal yang dikhawatirkan sejumlah pengamat itu. Jika hal itu telah terjadi, barangkali tak lama lagi, wallahua’lam, siapa pula yang akan peduli dengan buku-buku yang dijajakan di toko-toko?
Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah, jika runtuhnya perekonomian dunia terjadi pada periode yang sama dengan runtuhnya tempat kita berpijak! Bukankah kita bertempat tinggal di kawasan “ring of fire”? Negeri ini berpotensi untuk mengalami kedua hal tersebut secara bersamaan. Jika ia benar-benar terjadi, maka itu adalah saat di mana setiap orang hanya sanggup memikirkan dirinya sendiri. Itulah waktu untuk menyesali sedikitnya amal-amal yang telah dikerjakan.
Jadi, jika kami telah memahami hal ini, tentu selayaknya kami menjadi orang pertama yang mengambil manfaat darinya. Sementara itu kami pun mengetahui, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda:
"Apabila seorang Muslim meninggal, maka amalannya terputus kecuali dari tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya."(HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah)
Maka, selagi sempat, kami bermaksud mewujudkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di atas dengan menghibahkan segenap naskah tulisan kami, yang awalnya kami maksudkan untuk diterbitkan, kepada siapa pun yang berminat dan memandang akan memperoleh manfaat darinya. Para pembaca blog ini dapat mengakses dan menyebarkan naskah-naskah di bawah ini secara gratis. Bahkan jika ada yang berminat untuk menerbitkannya, tidak peduli untuk tujuan dakwah maupun komersil, maka kami mengijinkannya tanpa persyaratan apa pun; mereka tidak perlu membayar royalty apa pun kepada kami. Setiap orang akan memperoleh imbalan sesuai dengan apa yang diniatkannya.
Jika seseorang ingin menerbitkan naskah-naskah di bawah ini, selayaknya ia tidak mengubah-ubah isinya. Cukuplah keleluasaan yang kami berikan ini telah dapat membuat dirinya bersikap amanah.
Hingga hari ini, kami memiliki 5 (lima) naskah sebagai berikut:
1. Peringatan Terakhir Menjelang Keruntuhan Amerika
Naskah ini merupakan analisis lanjutan dan pamungkas dari buku “Menanti Kehancuran Amerika dan Eropa.” Naskah ini telah terlanjur diterbitkan menjadi sebuah buku, dan keluar dari percetakan pada akhir Juni 2010. Tidak akan ada lagi dari kami buku dalam tema ini setelah buku ini. Penulisan dengan tema ini mempunyai dua tujuan. Pertama, sebagai alat untuk membungkam kaum sekular yang kerap menjadikan Amerika sebagai idola dan patronnya. Apa lagi yang dapat mereka dakwahkan jika kami dapat menunjukkan, bahwa idola mereka tengah meluruh dengan cepat? Terbawa bersama runtuhnya Amerika adalah nilai-nilai yang melekat secara inheren pada negara itu, yaitu nasionalisme, kapitalisme, dan demokrasi liberal. Kedua, sebagai peringatan kepada kaum Muslimin, bahwa kehidupan keseharian mereka akan terguncang hebat dengan runtuhnya Amerika. Oleh karena itu, mereka harus melakukan persiapan.
2. Membantah Kaum Rasionalis-Liberal
Di dalam naskah ini kami membantah berbagai ragam keyakinan batil yang digadang oleh kaum sekular, baik dari kelompok JIL maupun “ahli pikir” lainnya. Kami ingin menunjukkan kepada para pembaca, betapa mudahnya meruntuhkan argumentasi para “ahli pikir” itu. Tak perlu seorang ulama, cukuplah seorang awam di antara kaum Muslimin seperti kami yang melakukannya. Hal ini sekaligus menunjukkan, betapa argumentasi mereka amatlah rapuh.
3. Debat Teori Evolusi Berakhir di Sini!
Barangkali orang mengira, bahwa Harun Yahya telah menuntaskan tugas guna menghancurkan keyakinan batil teori evolusi. Pada kenyataannya, Harun Yahya hanya menjadi bahan tertawaan bagi kalangan ilmuwan sekular. Melalui naskah ini kami berupaya menuntaskan perdebatan dalam tema ini. Mudah-mudahan para pembaca naskah ini akan mendapatkan kepuasan secara intelektual dan ruhani seraya merenungi betapa besarnya kerusakan yang telah terjadi akibat tersebarnya keyakinan agama Darwinisme yang batil ini.
4. Hari Kiamat Masih Milyaran Tahun?
Membantah keyakinan batil, bahwa kiamat akan terjadi pada 2012 amatlah mudah. Buktinya, ramai sekali orang yang membantahnya. Dalam suatu kesempatan berkunjung ke sebuah toko buku besar, kami mendapati tak kurang dari 12 (dua belas) judul buku yang membantahnya. Di antara para pembantah itu adalah para ahli astrofisika. Akan tetapi, ironisnya, justru para ahli astrofisika itu pula yang membawa keyakinan lain yang sama batilnya, yaitu bahwa usia alam semesta ini masih milyaran tahun. Kami tidak mengetahui ada orang yang membantah keyakinan yang digadang oleh para ahli astrofisika kenamaan ateis semacam Stephen Hawking tersebut, yang pendapatnya diikuti secara mutlak oleh kaum cerdik pandai negeri ini. Naskah di atas dimaksudkan untuk mengisi kekosongan dalam membantah keyakinan batil tersebut.
5. Mukjizat Sedekah? Yang Beneeer? (Kritik untuk Pak Kyai)
Seorang kyai kondang telah mendakwahkan sebuah pemahaman yang keliru ihwal sejumlah amal shalih yang dikaitkan dengan datangnya rezeki, yang berpotensi merusak keikhlasan kaum Muslimin dalam beramal. Yang lebih menyedihkan lagi, pemahamannya itu semakin mendapat tempat di hati sebagian kaum Muslimin, terbukti dari banyaknya buku-buku yang mengikutinya dengan tema yang sama, lalu mendapat label “Best Seller.” Kami berupaya mengoreksi pemahamannya yang keliru itu sambil berupaya mendudukkan kembali kepada pemahaman yang benar dari ulama kaum Muslimin.
***
Dari kelima naskah di atas, naskah “Peringatan Terakhir Menjelang Keruntuhan Amerika” dengan sangat menyesal tidak dapat kami hibahkan karena telah terlanjur kami terbitkan. Alih-alih membagi-bagikan secara gratis, kami jutsru wajib menyukseskan penjualan buku tersebut sebagai bentuk tanggung jawab terhadap saudara-saudara kami yang telah mendanai penerbitan buku tersebut (buku ini dapat dipesan melalui blog ini; Rp. 25.000 / exp. plus ongkos kirim). Para pembaca dapat menilai kredibilitas buku ini melalui naskah-naskah lainnya yang telah kami hibahkan.
Akhirnya kami memohon kepada Allah agar Dia Yang Maha Halus, Maha Pengampun, dan Maha Mensyukuri, meluruskan niat kami, mengampuni dosa-dosa kami, dan membalas upaya yang remeh ini dengan pahala yang besar di akhirat kelak. Amin.
Ini adalah posting pertama kami. Jika akhirnya kami memutuskan untuk membuat blog sendiri di internet guna membagi pengetahuan yang kami miliki yang sekiranya akan bermanfaat bagi saudara-saudara kami kaum Muslimin, itu karena pertimbangan waktu! Ya, jendela waktu untuk beramal tidak selamanya terbuka lebar-lebar; kita berlomba dengan waktu…
Sesungguhnya kami mulai mengamati dengan seksama perkembangan situasi global praktis tak lama setelah dimulainya Perang Irak II pada 2003. Di antara buah dari pengamatan itu adalah terbitnya sebuah buku berjudul “Menanti Kehancuran Amerika dan Eropa” pada September 2007. Judul buku itu sendiri berasal dari penerbit
Kontribusi kami pada buku tersebut tertuang pada Bab II hingga Bab V. Sebenarnya naskah buku itu sendiri telah selesai ditulis pada Januari 2006, lalu kami memutakhirkan data-data yang dibutuhkan hingga Juli 2007, dua bulan sebelum diterbitkan menjadi sebuah buku, empat belas bulan sebelum krisis global dimulai. Praktis kami telah memprediksi datangnya krisis global secara akurat. Alhamdulillah. Kunci dari akurasi dalam prediksi ini adalah pada ketepatan dalam membuat analogi, antara proses yang tengah berlangsung dan sejarah peradaban manusia dengan konteks yang sesuai. Bukankah Sunatullah itu tidak pernah berubah?
Kini, betapa banyaknya orang yang tertipu dan terlena, mengira krisis ini telah berlalu. Sejatinya, proses kehancuran terus berlangsung dalam intensitas yang semakin meningkat. Krisis global yang semula berpusat pada sistem perbankan telah berubah menjadi krisis utang pemerintah. Centre of gravity dari persoalan ini telah bergeser akibat kebijakan pemerintah, khususnya pemerintah Amerika Serikat sebagai simpul dari segenap persoalan ini, yang berketetapan untuk menalangi utang dari sistem perbankannya yang berada di ambang keruntuhan. Tekad pemerintah Amerika dan segenap pemerintahan negara kapitalis lainnya untuk tidak membiarkan sistem perbankannya runtuh, akhirnya menjerumuskan mereka ke dalam jebakan utang yang menggunung.
Hari demi hari sejumlah pengamat menatap dengan perasaan cemas kepada negara-negara yang berpotensi mengalami default (gagal memenuhi komitmennya kepada para kreditur). Berada di dalam antrian default ini adalah Yunani, Hongaria, Portugis, Spanyol, Italia, Irlandia, Inggris, Jepang…Amerika…praktis mayoritas negara-negara maju. Mengingat peran Amerika sebagai lokomotif perekonomian dunia, pertanyaannya adalah: kapan Amerika akan mengalami default?
Sesungguhnya, situasi perekonomian-keuangan umat manusia pada hari ini mempunyai kemiripan yang amat sangat dengan situasi perekonomian-keuangan umat manusia pada abad XIV, yaitu situasi menjelang runtuhnya kawanan rentenir yang berpusat di kota Florensia dan Venesia, Italia, yang dipicu oleh default-nya Kerajaan Inggris di bawah Raja Edward III, lalu membawa dunia kembali ke zaman kegelapan baru, wallahua’lam.
Tegasnya, telah terlihat kemiripan yang amat sangat antara peran yang dimainkan oleh “Si Anak Menteng” Barrack Obama pada hari ini dengan Raja Edward III pada abad XIV. Dengan kata lain, default-nya pemerintah Amerika akan merontokkan segenap bank raksasa yang masih bergelantungan di pundak pemerintah Amerika, yang akan membuat sistem perekonomian kapitalis global berhenti mendadak, ekonomi mengerut secara ekstrim, lalu membawa dunia terjun bebas ke dalam jurang kenestapaan yang tidak pernah terlintas dalam imajinasi sebagian besar peduduknya.
Kini, hanya diperlukan satu kick-off saja agar bola “default” segera bergulir. Barangkali kick-off itu akan dimulai dari negara seperti Yunani. Mengingat tentakel sistem perbankan raksasa Amerika telah merambah kemana-mana, maka terjadinya default pada salah satu negara maju di Eropa, akan memicu reaksi berantai; sejumlah negara akan terseret mengalami default, yang pada akhirnya akan sampai juga ke Amerika. Lalu terjadilah hal yang dikhawatirkan sejumlah pengamat itu. Jika hal itu telah terjadi, barangkali tak lama lagi, wallahua’lam, siapa pula yang akan peduli dengan buku-buku yang dijajakan di toko-toko?
Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah, jika runtuhnya perekonomian dunia terjadi pada periode yang sama dengan runtuhnya tempat kita berpijak! Bukankah kita bertempat tinggal di kawasan “ring of fire”? Negeri ini berpotensi untuk mengalami kedua hal tersebut secara bersamaan. Jika ia benar-benar terjadi, maka itu adalah saat di mana setiap orang hanya sanggup memikirkan dirinya sendiri. Itulah waktu untuk menyesali sedikitnya amal-amal yang telah dikerjakan.
Jadi, jika kami telah memahami hal ini, tentu selayaknya kami menjadi orang pertama yang mengambil manfaat darinya. Sementara itu kami pun mengetahui, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda:
"Apabila seorang Muslim meninggal, maka amalannya terputus kecuali dari tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya."(HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah)
Maka, selagi sempat, kami bermaksud mewujudkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di atas dengan menghibahkan segenap naskah tulisan kami, yang awalnya kami maksudkan untuk diterbitkan, kepada siapa pun yang berminat dan memandang akan memperoleh manfaat darinya. Para pembaca blog ini dapat mengakses dan menyebarkan naskah-naskah di bawah ini secara gratis. Bahkan jika ada yang berminat untuk menerbitkannya, tidak peduli untuk tujuan dakwah maupun komersil, maka kami mengijinkannya tanpa persyaratan apa pun; mereka tidak perlu membayar royalty apa pun kepada kami. Setiap orang akan memperoleh imbalan sesuai dengan apa yang diniatkannya.
Jika seseorang ingin menerbitkan naskah-naskah di bawah ini, selayaknya ia tidak mengubah-ubah isinya. Cukuplah keleluasaan yang kami berikan ini telah dapat membuat dirinya bersikap amanah.
Hingga hari ini, kami memiliki 5 (lima) naskah sebagai berikut:
1. Peringatan Terakhir Menjelang Keruntuhan Amerika
Naskah ini merupakan analisis lanjutan dan pamungkas dari buku “Menanti Kehancuran Amerika dan Eropa.” Naskah ini telah terlanjur diterbitkan menjadi sebuah buku, dan keluar dari percetakan pada akhir Juni 2010. Tidak akan ada lagi dari kami buku dalam tema ini setelah buku ini. Penulisan dengan tema ini mempunyai dua tujuan. Pertama, sebagai alat untuk membungkam kaum sekular yang kerap menjadikan Amerika sebagai idola dan patronnya. Apa lagi yang dapat mereka dakwahkan jika kami dapat menunjukkan, bahwa idola mereka tengah meluruh dengan cepat? Terbawa bersama runtuhnya Amerika adalah nilai-nilai yang melekat secara inheren pada negara itu, yaitu nasionalisme, kapitalisme, dan demokrasi liberal. Kedua, sebagai peringatan kepada kaum Muslimin, bahwa kehidupan keseharian mereka akan terguncang hebat dengan runtuhnya Amerika. Oleh karena itu, mereka harus melakukan persiapan.
2. Membantah Kaum Rasionalis-Liberal
Di dalam naskah ini kami membantah berbagai ragam keyakinan batil yang digadang oleh kaum sekular, baik dari kelompok JIL maupun “ahli pikir” lainnya. Kami ingin menunjukkan kepada para pembaca, betapa mudahnya meruntuhkan argumentasi para “ahli pikir” itu. Tak perlu seorang ulama, cukuplah seorang awam di antara kaum Muslimin seperti kami yang melakukannya. Hal ini sekaligus menunjukkan, betapa argumentasi mereka amatlah rapuh.
3. Debat Teori Evolusi Berakhir di Sini!
Barangkali orang mengira, bahwa Harun Yahya telah menuntaskan tugas guna menghancurkan keyakinan batil teori evolusi. Pada kenyataannya, Harun Yahya hanya menjadi bahan tertawaan bagi kalangan ilmuwan sekular. Melalui naskah ini kami berupaya menuntaskan perdebatan dalam tema ini. Mudah-mudahan para pembaca naskah ini akan mendapatkan kepuasan secara intelektual dan ruhani seraya merenungi betapa besarnya kerusakan yang telah terjadi akibat tersebarnya keyakinan agama Darwinisme yang batil ini.
4. Hari Kiamat Masih Milyaran Tahun?
Membantah keyakinan batil, bahwa kiamat akan terjadi pada 2012 amatlah mudah. Buktinya, ramai sekali orang yang membantahnya. Dalam suatu kesempatan berkunjung ke sebuah toko buku besar, kami mendapati tak kurang dari 12 (dua belas) judul buku yang membantahnya. Di antara para pembantah itu adalah para ahli astrofisika. Akan tetapi, ironisnya, justru para ahli astrofisika itu pula yang membawa keyakinan lain yang sama batilnya, yaitu bahwa usia alam semesta ini masih milyaran tahun. Kami tidak mengetahui ada orang yang membantah keyakinan yang digadang oleh para ahli astrofisika kenamaan ateis semacam Stephen Hawking tersebut, yang pendapatnya diikuti secara mutlak oleh kaum cerdik pandai negeri ini. Naskah di atas dimaksudkan untuk mengisi kekosongan dalam membantah keyakinan batil tersebut.
5. Mukjizat Sedekah? Yang Beneeer? (Kritik untuk Pak Kyai)
Seorang kyai kondang telah mendakwahkan sebuah pemahaman yang keliru ihwal sejumlah amal shalih yang dikaitkan dengan datangnya rezeki, yang berpotensi merusak keikhlasan kaum Muslimin dalam beramal. Yang lebih menyedihkan lagi, pemahamannya itu semakin mendapat tempat di hati sebagian kaum Muslimin, terbukti dari banyaknya buku-buku yang mengikutinya dengan tema yang sama, lalu mendapat label “Best Seller.” Kami berupaya mengoreksi pemahamannya yang keliru itu sambil berupaya mendudukkan kembali kepada pemahaman yang benar dari ulama kaum Muslimin.
***
Dari kelima naskah di atas, naskah “Peringatan Terakhir Menjelang Keruntuhan Amerika” dengan sangat menyesal tidak dapat kami hibahkan karena telah terlanjur kami terbitkan. Alih-alih membagi-bagikan secara gratis, kami jutsru wajib menyukseskan penjualan buku tersebut sebagai bentuk tanggung jawab terhadap saudara-saudara kami yang telah mendanai penerbitan buku tersebut (buku ini dapat dipesan melalui blog ini; Rp. 25.000 / exp. plus ongkos kirim). Para pembaca dapat menilai kredibilitas buku ini melalui naskah-naskah lainnya yang telah kami hibahkan.
Akhirnya kami memohon kepada Allah agar Dia Yang Maha Halus, Maha Pengampun, dan Maha Mensyukuri, meluruskan niat kami, mengampuni dosa-dosa kami, dan membalas upaya yang remeh ini dengan pahala yang besar di akhirat kelak. Amin.