Jumat, 01 Oktober 2010

Situs-situs Internet WTC 9/11 Disusupi Agen-agen Amerika

Posting kami kali ini akan membahas upaya-upaya khusus (organ) pemerintah Amerika guna membungkam pandangan-pandangan yang bertolak belakang dengan pandangan pemerintah, khususnya yang beredar di internet, yang diperkirakan akan dapat melemahkan kepercayaan rakyat Amerika kepada pemerintahnya.

Pada 15 Januari 2010, muncul tulisan oleh Daniel Tencer pada situs “Raw Story” dengan judul “Obama staffer wants ‘cognitive infiltration’ of 9/11 conspiracy groups” (Staf Obama ingin agar dilakukan penyusupan kognitif atas kelompok-kelompok teori konspirasi 11/9). Pada tanggal yang sama juga terbit tulisan oleh Paul Joseph Watson pada situs “Prison Planet” berjudul “Obama Information Czar Outlined Plan For Government To Infiltrate Conspiracy Groups” (Kepala Urusan Informasi Pemerintahan Obama Menyusun Rencana guna Menyusupi Kelompok-kelompok Konspirasi). Staf khusus Obama yang dimaksud adalah Cass R. Sunstein, Kepala Urusan Informasi dan Perundang-undangan, profesor ilmu hukum di Universitas Chicago yang bersama Adrian Vermeule, profesor ilmu hukum dari Universitas Harvard, menyusun makalah ilmiah berjudul “Conspiracy Theories” dan muncul di Journal of Political Philosophy pada 2008.

Di dalam makalahnya Sunstein menyarankan agar pemerintah melakukan penyusupan secara diam-diam ke dalam kelompok-kelompok yang mempunyai pandangan yang berbeda dengan pandangan pemerintah dalam kejadian-kejadian bersejarah, khususnya peristiwa 11/9. Penyusupan dapat dilakukan melalui jaringan-jaringan sosial online bahkan kelompok-kelompok riil guna melemahkan dukungan terhadap kelompok ini. Untuk tujuan ini pemerintah perlu menyiapkan petugas-petugas non-pemerintah. Barangkali perlu digunakan ahli-ahli independen yang terpercaya untuk menyangkal teori tersebut.

Sedangkan tulisan Watson lebih menitikberatkan pada pengetahuan dan “pengalaman” berhadapan dengan tangan-tangan terselubung pemerintah Amerika. Diuraikannya, “Seperti yang telah seringkali kami peringatkan, ruang-ruang ngobrol (chat rooms), jaringan-jaringan sosial dan khususnya pada bagian-bagian untuk mengomentari artikel, secara rutin ‘dipermainkan’ oleh pihak-pihak tertentu, di mana banyak di antaranya berperan sebagai orang yang berbeda-beda agar tercipta konsensus palsu, guna membungkam informasi apa pun yang tengah didiskusikan, walaupun informasi yang disajikan (di dalam artikel) benar-benar terpercaya dan terdokumentasi dengan baik. Kami telah melihat hal ini pada situs kami sendiri selama bertahun-tahun dan walaupun sebagian dari orang-orang itu beraksi sesuai pandangannya sendiri, jumlah yang cukup besar nampaknya bekerja secara bergiliran, secara rutin mem-posting poin-poin yang sama secara terus menerus.

Sudah merupakan fakta yang tak terbantahkan bahwa kelompok industri militer yang juga memiliki jaringan media korporasi di Amerika Serikat, memiliki berbagai program yang ditujukan untuk menyusupi situs-situs internet yang terkenal dan untuk menyebarkan propaganda yang memutarbalikkan kebenaran tentang tindakan-tindakan illegal pemerintah dan pendudukan di Irak dan Afghanistan.

Pada 2006 CENTCOM, Komando Pusat Amerika Serikat, mengumumkan bahwa sekelompok orang akan disewa untuk menghadapi ‘blogger yang mem-posting informasi yang tidak akurat atau tidak benar, begitu juga blogger yang mem-posting informasi yang tidak lengkap,’ tentang apa yang disebut sebagai perang terhadap teror.

Pada Mei 2008, terungkap bahwa Pentagon tengah memperluas ‘Operasi-operasi Informasi’ di internet dengan mendirikan situs-situs berita asing, yang dirancang agar nampak sebagai sumber-sumber media yang independen, akan tetapi sebenarnya membawa propaganda militer.

Negara-negara seperti Israel juga mengakui membentuk pasukan online yang kerjanya menyusup ke situs-situs anti perang dan berlaku sebagai orang yang memberi maaf kepada kriminal perang negara Zinonis itu.

Pada Januari tahun lalu, Angkatan Udara Amerika Serikat mengumumkan rencana tanggap ‘blog-kontra’ yang ditujukan untuk menyanggah dan bereaksi terhadap bahan-bahan dari para blogger yang memiliki ‘opini negatif tentang pemerintah Amerika Serikat dan Angkatan Udara.’

Rencana tersebut, yang disusun oleh Angkatan Udara, meliputi suatu bagan-alur ‘kontra blogging’ terdiri dari dua belas poin yang terperinci yang menjelaskan bagaimana cara petugas menangani sosok-sosok seperti ‘troll,’ ‘rager,’ dan penulis-penulis online ‘salah arah.’

Pengungkapan-pengungkapan baru menampakkan fakta bahwa pemerintahan Obama bersungguh-sungguh untuk menjadikan ‘kelompok-kelompok konspirasi’ sebagai sasaran upaya pembungkaman model Cointelpro (yaitu program FBI pada 1956-1971 yang menekankan pada mengacaukan, mengecilkan dan menetralisir pembangkang politik) yang telah menjadi kritik yang paling gaduh dan berpengaruh terhadap pemerintah.”

Sesungguhnya kita pun dapat dengan mudah menemukan upaya-upaya penyusupan ini, khususnya pada situs-situs yang terus mempersoalkan Tragedi 11/9. Dengan memperhatikan pengakuan sejumlah penayang video tandingan sebagai ‘biro konsultan independen,’ pemilihan waktu peluncuran sejumlah video dalam rentang yang bersamaan (yang menunjukkan adanya koordinasi), serta muatan dan cara penyampaian argumentasinya, kita mengetahui bahwa ini berasal dari para penyusup. Sedangkan dari sisi kualitas argumentasinya, barangkali video-video ini cukup efektif bagi orang-orang yang cenderung kurang teliti, tidak kritis, mudah terpengaruh, dan terlebih lagi yang tidak memiliki latar belakang sains.

Bagaimana pun juga, argumentasi-argumentasi para penyusup ini tidak dapat mengalahkan hasil penelitian yang dilakukan secara ilmiah, bermutu tinggi, komprehensif, terdokumentasi dengan baik, diuji oleh para sejawat peneliti di luar Amerika dan dipublikasikan di dalam jurnal-jurnal ilmiah. Sebagai contoh adalah perihal ditemukannya unsur bahan peledak aktif nano-termit pada sisa debu gedung WTC. Bahan nano-termit adalah jenis bahan peledak tercanggih pada 2001 dan hanya diproduksi secara terbatas untuk pihak militer Amerika Serikat. Jika seseorang membaca makalah ilmiah hasil penelitian yang merupakan kolaborasi sembilan orang peneliti Denmark dan Amerika Serikat (Active Thermitic Material Discovered in Dust from the 9/11 World Trade Center Catastrophe, diterbitkan pada The Open Chemical Physics Journal Vol. 2, April 2009), maka argumentasi para penyusup itu yang berupaya mementahkan hasil penelitian ini dengan komentar-komentar pseudo-ilmiahnya hanya akan membuat pemirsanya tersenyum geli.

Terakhir, sering diungkapkan, bahwa adalah tidak etis menuduh pemerintah Amerika begitu ‘tega’ untuk mengorbankan nyawa warga negaranya sendiri demi suatu tujuan politik. Etis? Baiklah, simpulkanlah sendiri setelah membaca satu contoh nyata berikut ini: Operation Northwoods (Operasi Northwoods).

Kami kutip dari Wikipedia

“Operasi Northwoods atau Northwoods adalah suatu rencana operasi pemutarbalikkan fakta (false-flag) yang bermula dari dalam pemerintah Amerika pada 1962. Rencana tersebut memerintahkan Badan Intelejen Pusat (CIA) atau para pelaksana lainnya untuk melakukan suatu tindakan terorisme di dalam kota-kota di Amerika dan tempat-tempat lainnya. Tindak terorisme ini akan dituduhkan kepada Kuba agar tercipta dukungan publik Amerika terhadap perang melawan Kuba, yang baru saja menjadi komunis di bawah Fidel Castro. Salah satu bagian dari rencana Operation Nothwoods adalah ‘mengembangkan kampanye teror orang-orang komunis Kuba di wilayah Miami, di kota-kota lain Florida dan bahkan di Washington.

Operasi Northwoods meliputi usulan-usulan berupa pembajakan-pembajakan dan pengeboman-pengeboman yang diikuti dengan ditemukannya bukti-bukti palsu yang akan berimplikasi pada pemerintah Kuba. Rencana tersebut menyatakan:
Hasil yang diinginkan dari pelaksanaan rencana ini adalah menempatkan Amerika Serikat pada posisi yang dapat dipahami negara-negara lain ketika mengajukan ketidaksenangannya atas perbuatan pemerintahan Kuba yang sembrono dan tak betanggung jawab dan untuk menciptakan citra internasional bahwa Kuba adalah ancaman bagi perdamaian di Dunia Barat…

Asal mula dan pelepasan dokumen ke publik

Proposal utama disajikan dalam sebuah dokumen berjudul ‘Pembenaran bagi Intervensi Militer AS ke Kuba (Sangat Rahasia),’ suatu kumpulan rahasia tingkat tertinggi dari rancangan memorandum yang ditulis oleh Departemen Pertahanan (DP) dan Kepala Staf Gabungan. Dokumen ini diajukan oleh Kepala Staf Gabungan kepada Menteri Pertahanan Robert Mc Namara pada 13 Maret sebagai pengajuan awal untuk tujuan-tujuan perencanaan. Kepala Staf Gabungan merekomendasikan agar kedua aspek, tertutup dan terbuka, dari setiap operasi diserahkan kepada mereka.

Dokumen yang awalnya rahasia ini dibuka ke publik pada 18 November 1997 oleh Badan Peninjau Catatan Pembunuhan Presiden John F. Kennedy, sebuah badan pemerintah federal AS yang mengawasi pelepasan catatan-catatan pemerintah yang berhubungan dengan pembunuhan John F. Kennedy. Keseluruhan catatan 1521 halaman yang semula merupakan catatan-catatan militer rahasia yang meliputi periode 1962 hingga 1964 seiring dengan berlalunya waktu dinyatakan terbuka oleh Badan Pengawas tersebut.

Isi

Guna merespon permintaan oleh Kepala Operasi Proyek Kuba, Brigjen Edward Landsdale, agar disiapkan dalih-dalih (pretexts) untuk intervensi militer, dokumen ini mendaftarkan metode-metode, dan menyusun rencana-rencana, di mana para penyusunnya percaya akan menghasilkan dukungan publik dan internasional bagi intervensi militer AS ke Kuba. Rencana-rencana ini merupakan serangan berjenjang yang diklaim dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari Kuba.

Karena nampaknya perlu digunakan provokasi yang direstui sebagai dasar bagi intervensi militer AS ke Kuba, suatu rencana terselubung dan tipuan, dengan memasukkan aksi-aksi permulaan yang dipersyaratkan seperti yang telah dikembangkan dalam merespon Tugas 33c, dapat dilaksanakan sebagai sebuah upaya awal untuk memprovokasi reaksi Kuba.

Akan ditekankan aksi-aksi pelanggaran plus aksi-aksi tipuan untuk meyakinkan akan segera adanya invasi Kuba. Postur militer kita selama pelaksanaan rencana ini harus dapat berubah secara cepat dari mode latihan menjadi intervensi jika respon dari Kuba memberikan pembenaran.

1. Suatu rentetan insiden yang terkoordinir akan direncanakan berlangsung di dan sekitar Guantanamo guna memberikan kesan dilakukan oleh kekuatan Kuba yang bermusuhan
a. Insiden-insiden untuk memapankan serangan yang kredibel (tidak secara berurutan):
  1. Dimulai dengan rumor (banyak). Gunakan radio klandestin (gerakan bawah tanah)
  2. Daratkan orang-orang Kuba (teman) dalam seragam tentara Kuba untuk menyerang pangkalan Amerika di Guantanamo.
  3. Tangkap penyabot Kuba (teman) di dalam pangkalan.
  4. Mulai kericuhan dekat pintu gerbang utama pangkalan (teman Kuba) .
  5. Ledakkan amunisi di dalam pangkalan; mulai membakar.
  6. Bakar pesawat yang ada di pangkalan udara (sabotase).
  7. Tembakkan mortir dari luar pangkalan ke dalam pangkalan. Terjadi kerusakan pada instalasi.
  8. Tangkap tim penyerang yang begerak mendekat dari laut atau sekitar Kota Guantanamo.
  9. Tangkap kelompok milisi yang menyerbu pangkalan.
  10. Sabotase kapal di pelabuhan; api yang besar – naptalin.
  11. Tenggelamkan kapal di dekat pintu masuk pelabuhan. Adakan pemakaman bagi korban palsu (mungkin sekitar (10)).
b. Amerika Serikat akan merespon dengan melaksanakan operasi-operasi ofensif untuk mengamankan suplai air dan listrik, menghancurkan artileri dan landasan-landasan mortir yang membahayakan pangkalan.
c. Memulai operasi militer Amerika Serikat berskala besar.

2. Insiden seperti “Remember the Maine” dapat diatur dalam beberapa bentuk:

a. Kita dapat meledakkan sebuah kapal AS di Teluk Guantanamo dan menuduh Kuba.
b. Kita dapat meledakkan sebuah kapal tak berawak di perairan Kuba. Kita dapat mengatur agar tercipta insiden ini secara spektakular di sekitar Havana atau Santiago sebagai hasil dari serangan Kuba dari udara atau laut, atau keduanya. Kehadiran pesawat-
pesawat atau kapal-kapal Kuba yang sebetulnya ingin menyelidiki tujuan dari kapal tak berawak itu dapat dijadikan bukti bahwa kapal (tak berawak) tersebut memang telah diserang. Dekatnya posisi kapal ke Havana atau Santiago akan menambah kredibilitas khususnya bagi orang-orang yang mungkin mendengar ledakan atau bahkan melihat kobaran api. AS dapat menindaklanjuti dengan operasi penyelamatan udara/laut yang dilindungi oleh jet-jet tempur untuk mengevakuasi sisa-sisa anggota kru yang sebenarnya tidak ada. Daftar korban di surat-surat kabar akan membantu timbulnya gelombang amarah nasional.

3. Kita dapat mengembangkan kampanye teror Komunis Kuba di wilayah Miami, di kota-kota di Florida dan bahkan di Washington.

Kampanye teror dapat diarahkan kepada para pengungsi yang mencari perlindungan di Amerika Serikat. Kita dapat menenggelamkan sebuah perahu bermuatan orang-orang Kuba
dalam perjalanan menuju Florida (sebenarnya atau simulasi). Kita dapat mengembangkan berbagai upaya pada kehidupan para pengungsi Kuba di Amerika Serikat bahkan hingga menunjukkan contoh-contoh luka yang dipublikasikan secara luas. Meledakkan bom-bom plastik pada titik-titik yang dipilih secara berhati-hati, penahanan agen-agen Kuba dan penyiaran dokumen-dokumen yang telah dipersiapkan yang jelas-jelas menunjukkan keterlibatan Kuba, juga akan membantu dalam memberikan ide tentang pemerintahan Kuba yang sembrono dan tak bertanggungjawab.

4. Suatu tindakan yang berlambat-lambat oleh pendukung Catro dan berbasis di Kuba dapat disimulasikan terhadap negara Karibia (dalam semangat penyerangan 14 Juni ke Republik Dominika).
Kita tahu bahwa Castro mendukung upaya-upaya subversif bawah tanah melawan Haiti, Republik Dominika, Guatemala, dan Nikaragua dan mungkin negara-negara lainnya juga. Upaya-upaya ini dapat diperkuat dan diberi tambahan agar mudah terekspos. Sebagai contoh, akan diperoleh keuntungan dari kepekaan Angkatan Udara Dominika terhadap penyerobotan ke dalam ruang udara nasional mereka. Pesawat Kuba tipe B-26 atau C-46 dapat membuat serangan bumi-hangus pada malam hari. Bahan peledak Blok Soviet dapat dicari. Ini dapat disatukan dengan pesan-pesan Kuba kepada orang-orang Komunis bawah tanah di Republik Dominika dan pengiriman persenjataan Kuba yang akan ditemukan, atau ditangkap di tepi pantai.

5. Penggunaan pesawat tipe MIG oleh pilot AS dapat memberikan provokasi tambahan. Pelanggaran udara sipil, serangan pada kapal laut dan penghancuran pesawat tak berawak militer AS oleh pesawat jenis MIG akan menjadi aksi-aksi pelengkap yang berguna. Sebuah pesawat F-86 yang dicat dengan baik akan meyakinkan para penumpang pesawat sipil bahwa mereka melihat sebuah MIG Kuba, khususnya jika pilot pesawat penumpang itu mengumumkan fakta tersebut. Kelemahan utama dari usulan ini nampaknya pada resiko keamanan inheren dalam mendapatkan atau memodifikasi sebuah pesawat. Namun demikian, sejumlah duplikat dari MIG dapat dihasilkan dari sumber-sumber AS dalam waktu kira-kira tiga bulan.

6. Percobaan pembajakan pesawat udara sipil dan kapal laut harus nampak sebagai perbuatan pelanggaran yang mendapat ijin dari pemerintah Kuba. Bersamaan dengan itu, perlu didukung upaya pelemahan pesawat, kapal laut dan militer Kuba.

7. Adalah mungkin diciptakan sebuah kecelakaan yang akan menunjukkan secara meyakinkan bahwa sebuah pesawat tempur Kuba telah menyerang dan menembak jatuh sebuah pesawat pengangkut sipil yang disewa dalam rute dari Amerika Serikat menuju Jamaika, Guatemala, Panama atau Venezuela. Tujuan penerbangan akan dipilih agar rute rencana penerbangan akan menyeberangi Kuba. Para penumpang dapat berupa sekelompok mahasiswa yang sedang berlibur atau kelompok apa saja dengan hobi yang sama yang perlu menyewa penerbangan tak berjadwal.

a. Sebuah pesawat pada Pangkalan AU di Eglin akan dicat dan diberi nomor persis sebagai tiruan pesawat sipil yang terdaftar yang dimiliki organisasi yang berhubungan dengan CIA di wilayah Miami. Pada waktu yang telah ditentukan pesawat tiruan ini akan menggantikan pesawat sipil yang sebenarnya dan akan diisi dengan penumpang-penumpang yang telah dipilih, semuanya naik pesawat dengan pengawasan yang berhati-hati dari konco-konco. Pesawat yang sebenarnya akan diubah menjadi pesawat tak berawak.
b. Waktu tinggal landas dari pesawat tak berawak dan pesawat yang sebenarnya akan dijadwalkan sedemikian rupa sehingga terjadi perjumpaan di selatan Florida. Dari titik perjumpaan ini pesawat yang membawa penumpang akan turun hingga ke ketinggian minimum dan langsung pergi ke lapangan terbang pembantu di Pangkalan AU Eglin dimana akan dibuat pengaturan untuk mengevakuasi para penumpang dan
mengembalikan pesawat ke status semula. Sementara itu pesawat tak berawak akan melanjutkan terbang sesuai rencana terbang. Ketika di atas Kuba pesawat tak berawak itu akan mulai mengirimkan sinyal darurat melalui frekuensi internasional dengan pesan ‘MAY DAY’ yang menyatakan ia diserang oleh pesawat MIG Kuba. Penyiaran ini akan terputus oleh hancurnya pesawat yang akan dipicu oleh sinyal radio. Hal ini akan membuat stasiun-stasiun radio ICAO di negara-negara Barat memberi tahu AS apa yang telah terjadi atas pesawat tersebut sehingga AS tidak perlu ‘menjual’ cerita tentang insiden tersebut.

8. Adalah mungkin untuk menciptakan suatu kecelakaan yang member kesan bahwa pesawat MIG Kuba telah menghancurkan pesawat AS di perairan internasional dalam suatu serangan tanpa provokasi.

a. Kira-kira 4 dari 5 pesawat F-101 akan diterbangkan untuk latihan dari Pangkalan AU Homestead, Florida, ke sekitar Kuba. Misi mereka adalah membalikkan latihan dan menirukan pesawat fakir untuk suatu latihan pertahanan udara di selatan Florida.
Pesawat-pesawat ini akan menjalani berbagai penerbangan dengan jarak yang rapat. Para awak pesawat akan diberitahu untuk tetap berada sekurang-kurangnya 12 mil dari pantai Kuba; namun demikian, mereka akan diminta untuk membawa amunisi aktif dalam hal terjadi aksi permusuhan oleh pesawat MIG Kuba.
b. Dalam salah satu penerbangan, pilot yang telah terlebih dahulu diberitahu akan terbang dengan jarak yang cukup jauh dengan pesawat-pesawat yang lainnya. Ketika mendekati pulau Kuba pilot ini akan menyiarkan bahwa ia telah diserang secara tiba-tiba oleh pesawat-pesawat MIG dan tengah menukik ke bawah. Tidak ada panggilan lain yang dibuat. Pilot ini kemudian akan terbang langsung ke barat pada ketinggian
yang sangat rendah dan mendarat pada sebuah pangkalan yang aman, pangkalan pembantu Eglin. Pesawat ini akan ditemui oleh orang-orang yang tepat, yang dengan cepat menyimpan dan memberikan nomor ekor yang baru. Pilot yang telah melaksanakan misi ini dengan nama alias, akan memperoleh kembali identitasnya yang asli dan kembali ke kehidupan normal. (Identitas) pilot dan pesawat yang menjalani misi ini akan menghilang.
c. Persis pada waktu yang bersamaan bahwa pesawat dianggap telah ditembak jatuh,
sebuah kapal selam atau sebuah kapal kecil akan menyebarkan bagian-bagian dari F-101, parasut, dan lain-lain, pada kira-kira 15 hingga 20 mil di lepas pantai Kuba lalu pergi. Pilot-pilot pesawat lainnya yang kembali ke pangkalan Homestead akan memiliki cerita yang sebenarnya sejauh yang mereka tahu. Kapal-kapal dan pesawat pencari akan dikerahkan dan bagian pesawat akan ditemukan.

Ringkasan oleh James Bamford

Jurnalis James Bamford meringkas Operasi Northwoods pada 24 April 2001 di dalam bukunya ‘Body of Secrets’: Operasi Northwoods, yang telah mendapatkan persetujuan tertulis dari Kepala dan segenap anggota Kepala Staf Gabungan, memerintahkan agar orang-orang yang tak bersalah ditembak di jalan-jalan Amerika; agar kapal-kapal yang membawa pengungsi yang melarikan diri dari Kuba ditenggelamkan di laut lepas; agar suatu gelombang terorisme yang kejam dilancarkan di Washington, DC., Miami, dan di tempat-tempat lainnya. Orang-orang akan ditahan untuk tuduhan pengeboman yang tidak mereka lakukan; pesawat-pesawat akan dibajak. Dengan menggunakan bukti-bukti palsu, semua ini akan ditimpakan kepada Castro, sehingga memberikan kepada Lemnitzer dan para konconya suatu permakluman, selain dukungan publik dan internasional, yang mereka butuhkan untuk melancarkan perang.

Reaksi

Dorongan yang terus berlanjut melawan pemerintah Kuba oleh unsur-unsur di dalam militer AS dan komunitas intelejen (kegagalan penyerangan Teluk Babi, Proyek Kuba, dan lain-lain) telah memaksa Presiden John F. Kennedy untuk meredam sentimen anti-Komunis garis keras yang menginginkan tindakan proaktif dan agresif melawan gerakan komunis di seluruh dunia. Setelah (Operasi) Teluk Babi, Kennedy memecat direktur CIA Allen W. Dulles, Wakil Direktur Charles P. Cabell, dan Wakil Direktur Richard Bissel, dan mengalihkan perhatiannya ke Vietnam. Kennedy juga melucuti tanggungjawab CIA atas operasi-operasi paramiliter seperti Teluk Babi dan memindahkannya ke Departemen Pertahanan dan Kastaf Gabungan AS, di mana, sebagai Panglima Tertinggi, Kennedy dapat memilki kendali yang lebih besar. Secara pribadi, kepada para sejawatnya Kennedy menyampaikan kemarahannya tentang pertumbuhan pengaruh CIA atas penduduk sipil dan pemerintahan di dalam Amerika, dan upayanya memangkas operasi-operasi paramiliter dan Perang Dingin CIA adalah wujud dari keprihatinannya ini.

Kennedy secara pribadi menolak proposal Northwoods, dan kemudian giliran Kastaf Gabungan menerima ketidaksenangannya. Sebuah dokumen JCS/Pentagon (memo Ed Landsdale) bertanggal 16 Maret 1962 berjudul RAPAT DENGAN PRESIDEN, 16 MARET 1962 terbaca: ‘Jenderal Lemnitzer mengomentari bahwa militer mempunyai rencana-rencana cadangan bagi intervensi AS. Juga mempunyai rencana-rencana untuk menciptakan dalih-dalih agar kekuatan militer dapat digunakan, dengan dalih baik serangan terhadap pesawat AS atau aksi Kuba di Amerika Latin di mana kita dapat melakukan pembalasan. Presiden mengatakan dengan jelas bahwa kita tidak sedang mendiskusikan penggunaan kekuatan militer, bahwa Jendral Lemnitzer mungkin mengetahui bahwa AS begitu terikatnya dengan Berlin atau di tempat-tempat lain sehingga ia tidak dapat menggunakan 4 divisi pasukan untuk operasi Kuba.’ Proposal ini kemudian dikirim kepada Menteri Pertahanan Robert McNamara untuk mendapat persetujuan, tetapi tidak dilaksanakan…”
Akhir dari kutipan Wikipedia.

Sebagaimana kita ketahui, Kennedy juga tidak menyetujui keterlibatan penuh Amerika pada Perang Vietnam. Ia memutuskan untuk menarik seluruh pasukan Amerika dari Vietnam sebelum akhir 1965. Akhir dari seluruh cerita ini pun telah sama-sama kita ketahui, beberapa hari setelah keputusannya itu, Kennedy mati terbunuh dengan peluru bersarang di kepalanya. E. Howard Hunt, mantan agen CIA, menjelang kematiannya pada Januari 2007 mengirimkan sebuah rekaman kepada anak lelakinya, Saint John Hunt, berisi pengakuan bahwa ia adalah bagian dari komplotan di dalam tubuh CIA yang merencanakan pembunuhan atas Presiden Kennedy. Kode operasinya adalah the Big Event (Kejadian Besar)!

Jadi, jika pada 1962 saja organ resmi pemerintah Amerika telah dapat membuat sebuah rencana resmi yang sedemikian keji, dan dibatalkan karena kurang satu tanda tangan (dari presiden), maka tentu bukan sebuah keganjilan lagi, bahwa hampir empat puluh tahun kemudian, suatu kelompok ekstrim di dalam tubuh pemerintah Amerika dapat melaksanakan suatu aksi yang sangat keji secara lebih spektakular dengan tersedianya teknologi yang jauh lebih canggih. Etika? Hmm…

Wallahua’lam